Sasar 160.296 PBP, BULOG Bengkulu Salurkan 3.205.960 Kg Beras dan 641.184 L Migor

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sebanyak 3.205.960 Kilogram (Kg) beras dan 641.184 Liter (L) Minyak Goreng (Migor), disalurkan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (BULOG) Kantor Wilayah (Kanwil) Bengkulu.

Panyaluran bantuan pangan berupa beras dan migor alokasi bulan Oktober hingga November tahun ini tersebut, menyasar sebanyak 160.296 Penerima Bantuan Pangan (PBP).

Pemimpin Perum BULOG Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial mengatakan, bantuan pangan beras dan migor tersebut, diperuntukkan bagi PBP yang tersebar di seluruh penjuru Provinsi Bengkulu.

"Kita berharap di tengah tantangan ekonomi dan naik-turunnya harga kebutuhan pokok, bantuan pangan yang disalurkan ini dapat menjadi angin segar dan meringankan beban masyarakat," harap Dody.

BACA JUGA:Pembangunan Kompleks Bulog di Tanah Rekah Disiapkan 3 Hektare

BACA JUGA:700 Ton di Gudang, Bulog Siap Salur Bapang 577 Ton

Menurut Dody, bantuan pangan yang disalurkan ini terdiri dari 3.205.920 Kg beras dan 641.184 L migor, yang bersumber dari Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) menyasar 160.296 PBP.

"Setiap keluarga PBP, mendapatkan 20 Kg beras dan 4 L migor," ungkap Dody yang turut langsung menyerahkan dan meninjau penyaluran bantuan pangan di Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu, Jum'at 14 November 2025.

Bantuan ini, lanjut Dody, tentunya bukan sekadar distribusi logistik semata, tetapi juga wujud nyata kehadiran negara di tengah masyarakat khususnya pada mereka yang paling rentan.

“Jadi kita tidak hanya sekedar menyalurkan bantuan pangan berupa beras dan migor saja. Lebih dari itu, kita juga membawa harapan dan bukti jika negara senantiasa hadir untuk rakyatnya,” tegas Dody.

BACA JUGA:Wujud Nyata Perjuangan Bupati Huda, Gedung Bulog Puluhan Miliar Siap Dibangun di Mukomuko

BACA JUGA:BULOG Dinilai Miliki Peran Sentral Perkuat Kesejahteraan Petani

Dody menambahkan, melalui program ini juga, Perum BULOG Kanwil Bengkulu menegaskan perannya sebagai garda depan dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya di Provinsi Bengkulu.

"Tentunya sekaligus menjadi jembatan kasih antara pemerintah dan masyarakat. Karena bagi kita, beras bukan hanya soal pangan, tapi juga soal harapan dan keberlanjutan hidup," tambah Dody.