Mafia Tanah Terindikasi Bermain di Kawasan BAS, Nama PT. DPP Diduga Turut Dicatut
Tim gabungan saat merobohkan pondok milik perambah dalam operasi merah putih lanskap Seblat-Radar Utara / Doni Aftarizal-
Ali Nasir Purba: Bukan Data Plasma PT. DDP
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pada kawasan Bentang Alam Seblat (BAS) yang menjadi habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis), disinyalir terdapat praktik jual beli lahan yang dilakukan oknum mafia tanah.
Tak tanggung-tanggung untuk melancarkan aksinya, oknum mafia tanah diduga menjanjikan kebun plasma dengan mencatut nama PT. Daria Dharma Pratama (DPP), yang merupakan salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Berdasarkan data terhimpun setidaknya terdapat 55 nama warga dari berbagai daerah, yang terdaftar sebagai peserta plasma sawit PT. DDP Dusun Pulau Kecamatan Air Rami Kabupaten Mukomuko.
Dari 55 nama tersebut total luas lahan yang diduga berada di kawasan Hutan Produksi (HP) Air Rami mencapai 730 hektar (HA), dengan luasan masing-masing nama berkisar antara 10 hingga 40 Ha.
BACA JUGA:Digugat Rp 7,2 M, Petani Galang Donasi Untuk PT DDP
BACA JUGA:Monitoring dan Evaluasi HGU PT DDP
Dari informasi itu juga, jual beli lahan yang dimaksud terjadi pada bulan Ramadhan 2025 lalu. Dimana warga yang membeli kawasan hutan seharga Rp 15 juta per 1 Ha, dan dijanjikan alat berat masuk setelah dilunasi.
Ketua Kanopi Hijau Indonesia (KHI), Ali Akbar mengatakan, jika data dan informasi tersebut benar, suatu kewajaran kalau kondisi di lapangan khususnya pada kawasan BAS menjadi babak belur.
"Sejak awal kita sudah menerima informasi terdapat banyak pemain yang bukan sekedar merambah, tetapi mafia tanah yang juga melakukan praktik jual beli lahan di dalam kawasan BAS, termasuk HP Air Rami," ungkap Ali, Selasa 11 November 2025.
Menurut Ali, tentu mafia tanah ini juga sudah termasuk aktor intelektual, hingga kerusakan pada kawasan BAS kian memprihatinkan. Belum lagi para pemodal, ini juga ada dugaan keterlibatan PT. DDP lewat program plasmanya.
BACA JUGA:Operasi Merah Putih Lanskap Seblat, Tim Gabungan Bidik Aktor Intelektual Perambah Habitat Gajah
BACA JUGA:Dugaan Perambahan di Perbukitan Kemumu Terpantau dari Kejauhan
"Hanya saja terkait plasma PT. DDP ini harus diklarifikasi dan diverifikasi lebih lanjut, guna memastikan benar tidaknya informasi tersebut. Walaupun yang kita tahu, DDP sejauh ini memiliki banyak persoalan," kata Ali.
Seiring dengan data dan informasi ini, lanjut Ali, diharapkan Tim Gabungan yang terdiri dari Dirjen Penegakkan Hukum Kehutanan (Gakkumhut), yang saat ini tengah melakukan Operasi Merah Putih Lanskap Seblat juga dapat menindaklanjutinya.