DD Non-Earmark Belum Cair, Pembangunan Fisik Tahap II Terancam Gagal

KETRINA, RADARUTARA.BACAKORAN.CO-  Proses pencairan Dana Desa (DD) tahap II Tahun Anggaran (TA) 2025 di wilayah Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, hingga kini belum terealisasi. 

Kondisi tersebut diduga kuat disebabkan oleh adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat yang berdampak pada lambatnya proses transfer dana ke rekening desa.

Camat Putri Hijau, K Agus Mujahidin, S.Sos, M.Si, melalui Kasi PMD, Posma Gultom, SE, mengungkapkan bahwa kemungkinan besar keterlambatan pencairan DD tahap II ini dipicu oleh perubahan mekanisme penyaluran dana dari pemerintah pusat ke desa.

“Kemungkinan besar belum dicairkannya usulan DD tahap II TA 2025 ini tersendat akibat adanya kebijakan dari pemerintah pusat terkait mekanisme pencairan Dana Desa,” ujar Posma, Kamis 6 November 2025.

Lebih lanjut dijelaskan Posma, bahwa dalam struktur penggunaan DD terdapat dua jenis dana, yakni dana earmark dan non-earmark. 

BACA JUGA:Waktu Sudah Mepet, Tiga Desa Belum Ajukan Pencairan DD Tahap II

BACA JUGA:Menjelang Akhir Tahun Tapi DD Tahap II Belum Cair, Pekerjaan Fisik Terancam

Dana earmark dijelaskan Posma, merupakan dana DD yang diperuntukkan bagi program-program khusus yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Seperti BLT DD, ketahanan pangan, dan program penanganan stunting. 

Sementara dana non-earmark adalah bagian dari DD yang penggunaannya tidak ditentukan oleh pusat, melainkan dialokasikan untuk pembangunan fisik desa, pengembangan ekonomi lokal, hingga penyertaan modal BUMDes.

“Yang saat ini belum ditransfer ke desa adalah DD jenis non-earmark. Sedangkan DD jenis earmark sudah dicairkan oleh pemerintah pusat,” terang Posma.

Posma mengakui, belum ditransfernya DD jenis non-earmark ini membuat sejumlah desa di Kecamatan Putri Hijau mulai gusar. 

BACA JUGA:30 Persen DD untuk Modal Usaha Kopdes Merah Putih Tak Langsung Dibekukan?

BACA JUGA:Waktu Sudah Mepet, Tiga Desa Belum Ajukan Pencairan DD Tahap II