Ketimpangan Harga Sawit Tingkat Pabrik Dipertanyakan

Ketimpangan Harga Sawit Tingkat Pabrik Dipertanyakan-Istimewa-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ketimpangan harga beli Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di tingkat pabrik masih menjadi persoalan pelik, yang harus diterima oleh para petani sawit di daerah.

Termasuk di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, update perhari data harga beli TBS di 8 pabrik pengolahan kelapa sawit yang ada di daerah ini, harga tertinggi dan terendah menunjukkan selisih harga yang cukup jauh. 

Selisih tertinggi dan terendah bisa mencapai Rp 250 hingga Rp 300 perkilogram, setiap hari.

Hal ini tentu menjadi tanda tanya besar bagi sejumlah petani sawit yang ada di daerah ini.

BACA JUGA:Masuk Februari 2025, Harga TBS Sawit di Bengkulu Naik : Update Harga Sawit 5 Februari 2025

BACA JUGA:Ongkos Angkut Jadi Penyebab Harga TBS Sawit di Bengkulu Murah

Bambang, salah satu petani sawit di Bengkulu Utara, merasa di permainan dengan harga-harga sawit di tingkat petani.

Diucapkannya, bahwa rakyat kecil selalu menjadi sasaran empuk oleh kaum elit, pengusaha dan penguasa besar.

Termasuk, dirinya mengaku sempat berprasangka buruk kepada para touke sawit yang mempermainkan harga TBS kelapa sawit ini.

"Jujur saja, kami sempat bingung dengan harga sawit ini, bahkan kami sempat mengira kalau touke yang memainkan harga," ujar Bambang.

BACA JUGA:Petani Sawit Bengkulu Ngeluh, Harga TBS Keok dengan Sumsel

BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan Harga TBS Rp 3,7 Ribu, Faktanya di Bengkulu Hanya Rp 2,5 Ribu

Di kelasnya juga, setelah bincang-bincang santai terbuka dengan para touke, ternyata touke pun cukup harus berpikir ekstra agar tetap bisa maraup untung, ditengah-tengah perbedaan harga TBS kelapa sawit di tingkat pabrik ini. 

Tentu pula, pengakuan sejumlah touke kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, juga turut mempertanyakan ketimpangan perbedaan harga-harga di setiap pabrik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan