Benarkah Kita Cuma Bisa Gunakan 10% Kapasitas Otak? Mitos atau Fakta! Cek Penjelasan Selengkapnya Disini....

Benarkah Kita Cuma Bisa Gunakan 10% Kapasitas Otak? Mitos atau Fakta! Cek Penjelasan Selengkapnya Disini....-pinterest-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pernahkah anda mendengar bahwa manusia hanya memanfaatkan 10% dari kapasitas otaknya?
Ternyata, pernyataan ini telah menjadi salah satu mitos yang populer di kalangan masyarakat selama bertahun-tahun.
Karena mitos ini menyiratkan bahwa 90% dari otak kita tidak terpakai atau tidak berfungsi dengan baik, seolah-olah kita bisa mengakses potensi luar biasa jika mampu memanfaatkan bagian yang terpendam tersebut.
Tapi, meskipun mitos ini begitu umum, apakah ada kebenaran di baliknya, atau apakah ini hanya sebuah kesalahpahaman yang meluas? Yuk, kita bahas!
BACA JUGA:Wajib Coba ! Ini 9 Tips Untuk Penguatan Kesehatan Otak Dan Menghilangkan Stres
BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Senam Otak Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Lantas Darimana Mitos Ini Berasal?
Melansir dari laman National Library of Medicine, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, beberapa ilmuwan seperti William James dan Harvard neurologist John Hughlings Jackson pernah menyatakan bahwa sebagian besar otak tidak terlibat dalam fungsi sehari-hari.
Tapi, apa yang mereka maksud sebenarnya adalah bahwa tidak semua area otak terlibat dalam aktivitas sekaligus, dan masih banyak area otak yang fungsinya belum sepenuhnya dipahami.
Yang mana ini kemudian disalahartikan oleh banyak orang sebagai “hanya 10% otak yang aktif".
BACA JUGA:Ternyata 8 Minuman Ini yang Bikin Otak Awet Muda, Bikin Nggak Gampang Pikun
BACA JUGA:Hindari 8 Kebiasaan Ini, Dapat Membuat Otak Lambat Berfikir, Namun Kenali Cara Untuk MengatasinyaBACA JUGA:Hindari 8 Kebiasaan Ini, Dapat Membuat Otak Lambat Berfikir, Namun Kenali Cara Untuk Mengatasinya
Selain itu, pada awal abad ke-20, psikolog Edward Thorndike juga mengungkapkan bahwa tidak semua bagian otak manusia sepenuhnya aktif dan sebagian besar digunakan untuk fungsi dasar.
Tapi, ia tidak mengindikasikan angka pasti (seperti 10%) yang digunakan otak, tetapi ini sering kali disalah pahami.
Dan pada akhirnya, kesalahpahaman ini semakin tersebar dan menjadi sebuah mitos melalui media populer, buku, dan film.