Wajib Coba ! Ini 9 Tips Untuk Penguatan Kesehatan Otak Dan Menghilangkan Stres

Wajib Coba ! Ini 9 Tips Untuk Penguatan Kesehatan Otak Dan Menghilangkan Stres-Pexels.com-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO.-BRAIN rot dinobatkan sebagai kata Oxford tahun 2024. Istilah ini mengacu pada penurunan fungsi mental akibat konsumsi media online secara berlebihan.
 
Jika definisi tersebut membuat Anda sedikit cemas tentang kondisi otak Anda, tenang saja! 
 
Para peneliti telah menemukan cara yang menjanjikan dan tak terduga untuk menjaga kesehatan otak sekaligus mengurangi stres. 
 
Berikut ini adalah sembilan hal menarik yang berhasil mencuri perhatian pembaca tahun ini.
1. Menulis tangan lebih efektif untuk belajar dan mengingat dibandingkan mengetik.
 
Meskipun mengetik jauh lebih cepat daripada menulis dengan tangan, semakin banyak bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat besar dari aktivitas menulis secara manual.
 
Sedangkan untuk orang dewasa, mencatat secara manual dapat meningkatkan pemahaman mendalam terhadap materi yang dipelajari.
 
Penelitian dengan pencitraan otak menunjukkan bahwa menulis tangan melibatkan koordinasi kompleks antara sistem motorik dan visual, yang pada akhirnya merangsang otak dengan lebih optimal. 
Bahkan, beberapa seniman mengungkapkan bahwa menulis secara manual dapat memicu kreativitas mereka.
 
Jika Anda merasa mentok dengan ide-ide Anda, cobalah untuk menuangkannya di atas kertas menggunakan pena.
 
2. Mikroba usus dapat memengaruhi suasana hati
 
Apakah makanan bisa membantu Anda lebih kuat menghadapi tekanan? 
Mungkin saja! 
Sebuah analisis terbaru menunjukkan bahwa orang yang mampu mengelola stres dengan lebih baik cenderung memiliki dua pola dalam usus mereka: 
 
mikrobioma mereka kaya akan mikroba antiradang, dan mereka memiliki lapisan pelindung usus yang kuat untuk mencegah masuknya racun dan patogen ke dalam aliran darah.
 
Peneliti telah mengungkap bahwa ada hubungan erat antara usus dan otak. 
Faktanya, sekitar 90% serotonin dan 50% dopamin di tubuh kita dihasilkan di usus. 
 
Jadi, apakah mengonsumsi makanan fermentasi seperti yogurt atau kimchi, atau mengambil suplemen probiotik dapat membantu Anda lebih tenang?
Menurut para ahli, jawabannya tidak sesederhana itu, Mikrobioma usus adalah sistem yang sangat kompleks. 
 
Namun, para peneliti sedang mencari cara untuk mengenali penanda biologis tertentu dalam bakteri usus yang suatu saat dapat digunakan untuk menyesuaikan terapi yang ada atau mengembangkan metode pengobatan baru.
 
3. Bekerja larut malam di usia muda dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik di masa depan
 
Tubuh Anda sebenarnya sudah memberi tahu Anda hal ini. Mengorbankan waktu tidur demi pekerjaan dapat merusak kesehatan mental Anda.
Penelitian baru menunjukkan bahwa bekerja di malam hari atau dalam jadwal sif yang berubah-ubah meningkatkan risiko depresi dan masalah kesehatan jangka panjang. 
 
Namun banyak orang bekerja hingga sakit dan merasa semakin tidak bahagia seiring waktu."
 
Pada tahun 2019, sekitar 16% pekerja di Amerika bekerja di luar jam kerja standar siang hari. 
Beban sif ini secara tidak proporsional dialami oleh pria dan wanita kulit hitam dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.
Han berharap hasil penelitian ini memicu lebih banyak diskusi tentang cara mendukung pekerja agar tetap sehat dan bahagia dalam hidup mereka.
 
4. Sekitar 40% kasus demensia dapat dicegah atau ditunda dengan mengubah kebiasaan sehari-hari
 
Perubahan kecil dalam gaya hidup sehat dapat membawa dampak besar. 
 
Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat mengurangi risiko demensia dengan menyesuaikan kebiasaan harian, seperti memperbaiki pola tidur, menjaga asupan makanan, memperluas interaksi sosial, dan rutin berolahraga.
Bahkan mereka yang memiliki faktor risiko genetik dapat merasakan manfaatnya. 
 
Para ilmuwan kini telah mengembangkan alat daring bernama Brain Care Score yang dirancang untuk membantu orang mengukur dan memantau risiko kesehatan otak mereka.
 
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa peningkatan 5 poin dalam skor perawatan otak ini dapat menurunkan risiko gabungan terhadap demensia, stroke, dan depresi hingga 27%. 
 
"Kami sangat terkejut dengan hasilnya," ungkap Dr. Kevin Sheth, direktur Pusat Kesehatan Otak dan Pikiran di Universitas Yale sekaligus salah satu peneliti studi tersebut.
Hasil ini bahkan mendorong Sheth untuk mengubah kebiasaan pribadinya, seperti mengganti makanan manis dengan buah-buahan dan menambahkan lebih banyak sayuran hijau ke dalam menu sehari-harinya.
 
5. Berbicara kepada diri sendiri dapat membantu mengatasi stres dan membawa perubahan positif
 
Apakah Anda pernah merasa tertekan karena stres atau terlalu sering mendengar suara hati yang mengkritik diri sendiri?
 
Pendekatan terapi bernama Internal Family Systems (IFS) kini semakin dikenal luas. 
Metode ini didasarkan pada konsep bahwa setiap orang memiliki berbagai "bagian" dalam dirinya, seperti kritikus batin, sosok yang cemas, atau pelindung diri.
 
Terapi ini mengajarkan kita untuk menerima berbagai aspek dari diri kita sendiri dengan kasih sayang, mendengarkan apa yang mungkin ingin disampaikan oleh bagian-bagian tersebut, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan diri sendiri. 
 
Banyak pasien menyebut pengalaman ini sebagai sesuatu yang "mengubah hidup."
 
Meskipun bukti ilmiah terkait IFS masih terbatas, beberapa studi kecil menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang menghadapi tantangan seperti PTSD, stres, atau depresi. 
Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk memperkuat temuan ini.
 
Cobalah untuk memulai proses ini dengan meluangkan waktu untuk berbicara dengan diri sendiri.
 
6. Latihan beban dapat membantu mengurangi kecemasan dan depresi
 
Latihan kekuatan sangat baik untuk kesehatan tulang, sendi, dan jantung. 
Namun, kini diketahui bahwa latihan ini juga dapat membawa manfaat bagi suasana hati Anda.
Sebuah analisis terhadap lebih dari 30 uji klinis mengungkapkan bahwa orang yang melakukan latihan kekuatan dua hingga tiga kali seminggu mengalami pengurangan gejala depresi. 
 
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa latihan ini dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan.
 
Anda tidak perlu berlebihan. Meskipun semakin banyak perempuan yang terlihat mengangkat beban di media sosial, mereka tidak perlu menjadi binaragawan untuk merasakan manfaatnya.
 
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa perempuan memerlukan latihan yang lebih sedikit daripada pria untuk meningkatkan kekuatan otot dan kebugaran aerobik mereka. 

Jika angkat beban di pusat kebugaran bukan hal yang Anda sukai, Anda bisa mencoba latihan dengan resistance band atau menggunakan berat badan sendiri, seperti squat atau push-up.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan