Lingkungan Kumuh Jadi Pemicu Utama Meledaknya Kasus DBD di Mukomuko

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO RU- Masyarakat Kabupaten Mukomuko diminta tidak malas bergotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing.

Sebab meledaknya kasus DBD di Kabupaten Mukomuko tahun 2024 lalu. Salah satunya dipicu akibat lingkungan kumuh.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular, Ruli Herlindo, SKM menjelaskan.

Lingkungan yang kurang bersih atau kumuh menjadi faktor dan penyebab utama penyebaran penyakit DBD. Ia menerangkan, Hingga akhir bulan Desember 2024 lalu, penderita DBD di Kabupaten Mukomuko tercatat sebanyak 573 orang.

BACA JUGA:Tiga Kecamatan di Mukomuko Penyumbang Kasus DBD Terbanyak, Totalnya 233 Kasus

BACA JUGA:Tahun 2024, Tercatat 573 Kasus DBD di Mukomuko

“Jumlah penderita DBD tahun 2024 lalu terjadi peningkatan luar biasa. Dan salah satu prmicunya yaitu lingkungan yang kurang bersih. Karena ini dapat menjadi sarang berkembang biak nyamuk DBD dengan cepat," katanya.

Dengan meledaknya kasus DBD tersebut, butuh upaya langsung dan penanganan dan pencegahan masalah tersebut dengan cepat.

Masyarakat Kabupaten Mukomuko juga harus tahu,  kebiasaan hidup nyamuk DBD ini. Nyamuk DBD itu suka berkembang hidup di air yang bersih dan di tempat yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah, seperti di bak mandi, vas bunga, ban bekas dan juga bekas tempat minum.

Untuk itu, Ruli kembali mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pembersihan lingkungan.

BACA JUGA:Anggaran Pencegahan DBD di Mukomuko Ditambah

BACA JUGA:Warga Kompak Lakukan PSN, Nyamuk DBD Mulai Ketar-ketir

“Kita berharap peran serta masyarakat dalam mengatasinya yaitu melalui gotong royong yang semakin digalakkan untuk di setiap desa. Selain itu jangan membuang sampah di tempat tergenangnya, lalu menguras secara berkala tempat penampungan air," ingatnya.

Ruli menambahkan, pemberantasan nyamuk DBD lewat fogging atau pengasapan bukan solusi utama. Karena menurutnya, fogging sangat rentan akan kerusakan lingkungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan