Tren Makan Sehat di Kalangan Gen Z Ini yang Justru Berbahaya dan Berdampak Terkena Orthorexia
Tren Makan Sehat di Kalangan Gen Z Ini yang Justru Berbahaya dan Berdampak Terkena Orthorexia-Pexels/ Cats Coming-
Padahal hal ini bisa menyebabkan kecemasan yang berlebihan, stres, dan bahkan mengisolasi diri dari orang lain yang tidak mengikuti gaya makan yang sama.
Lalu Bagaimana Orthorexia Memengaruhi Gen Z?
Faktanya generasi Z dikenal dengan semangatnya dalam meraih hidup sehat, mereka gemar mengonsumsi makanan organik, menghindari gula, dan sering mencoba diet-diet baru yang sedang tren.
BACA JUGA:Kenapa Gen Z Lebih Rentan Merasa Cemas? Ternyata Ini Alasannya!
Namun di lain sisi, ini adalah hal yang bagus karena memperhatikan asupan makanan adalah bagian dari hidup sehat, namun, saat kecintaan terhadap makanan sehat ini berubah menjadi obsesi, inilah yang bisa berbahaya.
Di tambah lagi, Gen Z sangat terpengaruh oleh informasi yang tersebar di media sosial, banyak influencer yang mempromosikan gaya hidup sehat dengan berbagai tips diet dan resep makanan sehat.
Sangat disayangkan, hal ini kadang menciptakan standar yang tidak realistis, memicu perasaan cemas dan takut jika tidak mengikutinya, ditambah dengan adanya tekanan sosial untuk terlihat sempurna, keinginan untuk hanya mengonsumsi makanan yang paling sehat bisa berkembang menjadi gangguan makan seperti orthorexia.
Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Eating Disorders tahun 2021 mengungkapkan bahwa sekitar 21 persen orang dewasa muda berusia 18-25 tahun menunjukkan tanda-tanda orthorexia.
BACA JUGA:Ternyata Ini 10 Alasan Kenapa Gen Z Sering Kena Layoff
BACA JUGA:Dihadapan Sukatno, Gen Z dan Pelaku Seni Sampaikan Keluhan dan Aspirasi
Nah tren ini semakin mengkhawatirkan di kalangan Gen Z yang sangat terpengaruh oleh media sosial.
Beberapa Ciri-ciri dan Bahaya Orthorexia
Memang tidak semua orang yang menerapkan clean eating berarti menderita orthorexia.
Akan tetapi, ada beberapa tanda yang perlu kamu waspadai, di antaranya: