Menilik Tradisi Barapen : Tradisi Unik Bakar Batu Masyarakat Papua Jelang Perayaan Natal

Menilik Tradisi Barapen : Tradisi Unik Bakar Batu Masyarakat Papua Jelang Perayaan Natal-Instagram.com/mkona10-
Karena salah satunya adalah barapen atau dikenal juga dengan ‘bakar batu’.
Di tambah lagi, tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat dari suku-suku yang menghuni Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Pegunungan Tengah, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Dekai, Yahukimo, dan lainnya.
BACA JUGA:Menjaga Tradisi Budaya Suku Dayak Tomun
BACA JUGA:Tradisi Perlombaan Untuk Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI
Padahal tradisi turun-temurun ini digelar untuk merayakan hari-hari besar seperti Natal, pernikahan, maupun menyambut tamu istimewa atau sanak keluarga yang sudah lama pergi atau merantau.
Akan tetapi, kini berapen juga kerap digelar untuk menyambut tamu yang datang ke Papua.
Di samping itu, untuk melestarikan budaya, ada banyak nilai kemoralan yang dibawa dalam tradisi barapen.
Pasalnya kegiatan yang dilakukan bersama-sama ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur, ajang silaturahmi, dan mempererat tali persaudaraan.
BACA JUGA:Sedekah Bumi, Tradisi Rasa Syukur dan Pererat Silaturahmi
BACA JUGA:Pinang Indonesia, dari Tradisi Kunyah hingga Ekspor Bernilai Triliunan
Di dalam ritual bakar batu, kamu akan melihat betapa besar solidaritas dan kebersamaan masyarakat Papua.
Di tambah mereka saling tolong-menolong untuk mengolah dan masak bersama, sehingga memperlihatkan keramahtamahan masyarakat di daerah ini.
Digelar di Lapangan
Tradisi Berapen selalu digelar di tanah lapang yang luas, selain untuk meminimalisir terjadinya kebakaran, tapi juga karena prosesnya yang melibatkan banyak orang sehingga harus dilakukan di tempat terbuka.
BACA JUGA:Tradisi Sedekah Laut di Desa Nelayan Belum Masuk Even Resmi Daerah