Menilik Tradisi Barapen : Tradisi Unik Bakar Batu Masyarakat Papua Jelang Perayaan Natal

Reporter: Muhamad Ardhia |

Editor: Ependi |

Rabu , 25 Dec 2024 - 16:04

Menilik Tradisi Barapen : Tradisi Unik Bakar Batu Masyarakat Papua Jelang Perayaan Natal-Instagram.com/mkona10-

Makan Bersama

Dan bila makanan sudah matang, barulah batu-batu panas disingkirkan dan makanan dikumpulkan dalam satu wadah untuk di makan bersama.

Yang dimana biasanya, para perempuan yang bertugas mengumpulkan makanan, sementara para pria akan menyingkirkan batu panas.

Dan makanan kemudian disantap bersama-sama di tengah lapangan.

Namun biasanya, untuk menyantap hidangan ini masyarakat dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pembagian makanan.

Kemudian setelah semua masyarakat berkumpul, barulah makanan dibagikan untuk disantap.

Dengan kebersamaan seperti inilah yang membuat perayaan Natal di Papua sarat akan makna berharga dan penuh kebahagiaan. (*)

menilik tradisi barapen : tradisi unik bakar batu masyarakat papua jelang perayaan natal                            radarutara.bacakoran.co - memang selayaknya pada perayaan tradisi agama lain, natal juga disambut dengan penuh sukacita dan kebahagiaan oleh umat kristiani di seluruh dunia.
pasalnya di indonesia sendiri, umat kristiani di berbagai daerah memiliki tradisi unik yang sarat akan budaya dan makna.
apalagi salah satunya adalah barapen yang sudah menjadi tradisi adat yang wajib digelar menjelang natal. 
di tambah lagi, tradisi ini telah menjadi budaya turun-temurun yang dilakukan sejak ratusan tahun lalu untuk memeriahkan perayaan natal.
baca juga:mengungkap rahasia manfaat kesehatan untuk tubuh dari tradisi menyirih
baca juga:jaga seni dan budaya daerah, tradisi ekspo didorong jadi event rutin
hal ini karena tradisi ‘barapen’ merupakan sebutan untuk upacara bakar batu.
padahal masyarakat akan bersama-sama turun ke lapangan untuk memasak sejumlah bahan makanan menggunakan batu panas yang dibakar hingga membara.
lalu seperti apa serunya tradisi ‘barapen’ jelang perayaan natal? 
merangkum dari laman detikfood, berikut penjelasan dan makna dibaliknya. yuk simak!
baca juga:termasuk pemotongan jari di indonesia! ini 6 tradisi paling unik dari berbagai wilayah di dunia
baca juga:kenali kacang koro serta manfaatnya bagi kesehatan tubuh kita
baca juga:tradisi perlombaan untuk meriahkan hut ke-79 kemerdekaan ri
mengulik tradisi barapen di papua
memang berada di ujung timur indonesia, papua dikenal memiliki beragam suku yang masih memegang teguh tradisi yang diwariskan nenek moyang hingga saat ini. 
karena salah satunya adalah barapen atau dikenal juga dengan ‘bakar batu’.
di tambah lagi, tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat dari suku-suku yang menghuni lembah baliem, paniai, nabire, pegunungan tengah, pegunungan bintang, jayawijaya, dekai, yahukimo, dan lainnya.
baca juga:menjaga tradisi budaya suku dayak tomun
baca juga:tradisi perlombaan untuk meriahkan hut ke-79 kemerdekaan ri
padahal tradisi turun-temurun ini digelar untuk merayakan hari-hari besar seperti natal, pernikahan, maupun menyambut tamu istimewa atau sanak keluarga yang sudah lama pergi atau merantau. 
akan tetapi, kini berapen juga kerap digelar untuk menyambut tamu yang datang ke papua.
di samping itu, untuk melestarikan budaya, ada banyak nilai kemoralan yang dibawa dalam tradisi barapen. 
pasalnya kegiatan yang dilakukan bersama-sama ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur, ajang silaturahmi, dan mempererat tali persaudaraan.
baca juga:sedekah bumi, tradisi rasa syukur dan pererat silaturahmi
baca juga:pinang indonesia, dari tradisi kunyah hingga ekspor bernilai triliunan
di dalam ritual bakar batu, kamu akan melihat betapa besar solidaritas dan kebersamaan masyarakat papua. 
di tambah mereka saling tolong-menolong untuk mengolah dan masak bersama, sehingga memperlihatkan keramahtamahan masyarakat di daerah ini.
 
digelar di lapangan
tradisi berapen selalu digelar di tanah lapang yang luas, selain untuk meminimalisir terjadinya kebakaran, tapi juga karena prosesnya yang melibatkan banyak orang sehingga harus dilakukan di tempat terbuka.
baca juga:tradisi sedekah laut di desa nelayan belum masuk even resmi daerah
baca juga:sebuah tradisi yang patut di apresiasi, takir plontang kearifan lokal yang akan terus lestari
padahal tradisi adat ini dimulai sejak pagi buta. di sini kepala suku akan mengenakan pakaian adat dan berkeliling memanggil warganya.
dan untuk masyarakat akan beramai-ramai keluar rumah dan menyiapkan segala keperluan tradisi ini. 
dari mulai menyusun batu, menyiapkan bahan-bahan makanan, hingga keperluan memasak lainnya.
 
menu makanan
nah di dalam tradisi berapen, daging babi menjadi sajian utama dan spesial yang paling ditunggu. 
baca juga:mengungkap rahasia manfaat kesehatan untuk tubuh dari tradisi menyirih
baca juga:jaga seni dan budaya daerah, tradisi ekspo didorong jadi event rutin
di samping itu, ada pula beberapa makanan yang tak pernah absen seperti ubi jalar, singkong, dan aneka sayuran.
akan tetapi, seiring berkembangnya zaman, kini di sejumlah tempat, tradisi bakar batu tidak hanya menyajikan daging babi saja. 
karena juga menyediakan daging ayam dan daging sapi untuk mereka yang tidak bisa mengonsumsi babi.
di tambah sekarang ini, tradisi berapen kerap digelar untuk menyambut tamu istimewa seperti bupati, gubernur, hingga presiden. 
dan bahkan, wisatawan yang datang ke papua juga kerap disambut dengan tradisi ini. 
baca juga:termasuk pemotongan jari di indonesia! ini 6 tradisi paling unik dari berbagai wilayah di dunia
baca juga:mengulik jejak riwayat praktik akupuntur, awalnya sebagai tradisi hingga modernitas
yang mana tentunya, hal ini menjadi salah satu bentuk tingginya toleransi masyarakat papua.
 
proses memasak
nah sesuai dengan namanya, barapen atau bakar batu, maka proses memasaknya dilakukan dengan cara memanaskan batu terlebih dahulu.
di tambah lagi batu-batu akan dipanaskan dengan cara dibakar selama beberapa jam hingga panas membara.
setelah itu, sebagian orang ada yang menggali tanah untuk membuat lubang. 
baca juga:sedekah bumi, tradisi rasa syukur dan pererat silaturahmi
baca juga:pinang indonesia, dari tradisi kunyah hingga ekspor bernilai triliunan
nah apabila cukup dalam, batu panas tersebut diletakkan di dasar lubang, lalu makanan yang akan dimasak seperti daging babi, daging ayam, daging sapi, ubi, dan singkong bisa ditata di atasnya.
kemudian apabila semua makanan tertata, lubang akan ditutup dengan daun pisang.
lalu barulah batu-batu panas itu diletakkan di bagian atas daun pisang. 
sebab dengan tumpukkan makanan ini didiamkan selama beberapa waktu hingga matang.
selain itu, dalam menata makanan maupun batu panas, masyarakat akan saling bergotong-royong membantu.
baca juga:tradisi sedekah laut di desa nelayan belum masuk even resmi daerah
baca juga:sebuah tradisi yang patut di apresiasi, takir plontang kearifan lokal yang akan terus lestari
bahkan tak ayal, tradisi ini diyakini dapat menguatkan rasa kebersamaan bagi warga yang terlibat.
 
makan bersama
dan bila makanan sudah matang, barulah batu-batu panas disingkirkan dan makanan dikumpulkan dalam satu wadah untuk di makan bersama. 
yang dimana biasanya, para perempuan yang bertugas mengumpulkan makanan, sementara para pria akan menyingkirkan batu panas.
dan makanan kemudian disantap bersama-sama di tengah lapangan. 
baca juga:mengungkap rahasia manfaat kesehatan untuk tubuh dari tradisi menyirih
baca juga:jaga seni dan budaya daerah, tradisi ekspo didorong jadi event rutin
namun biasanya, untuk menyantap hidangan ini masyarakat dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pembagian makanan.
kemudian setelah semua masyarakat berkumpul, barulah makanan dibagikan untuk disantap.
dengan kebersamaan seperti inilah yang membuat perayaan natal di papua sarat akan makna berharga dan penuh kebahagiaan. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 13 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan