Menilik 11 Perusahaan Tertua di Indonesia yang Berhasil Lintas Zaman hingga Ratusan Tahun
Salah Satu Perusahaan Tertua di Indonesia yang Berhasil Lintas Zaman hingga Ratusan Tahun-Wikipedia-
Di mana dari semula memberi pembiayaan gula, HSBC tetap eksis sampai sekarang mengikuti pasar Indonesia yang dinamis.
Pegadaian (1901)
Serupa dengan sekarang, pegadaian tercipta karena tingginya kebutuhan masyarakat terhadap akses cepat terhadap dana tunai melalui layanan gadai.
Pasalnya sejak awal berdiri pada 1901, Pegadaian telah mengalami beberapa kali perubahan bentuk badan hukum, yang mencerminkan peranannya yang terus berkembang dalam masyarakat.
BACA JUGA:Konflik Kebun Kas Desa Karya Pelita vs PT Air Muring, Perusahaan Tawarkan 2 Opsi
BACA JUGA:Menyambut Pilkada Serentak, Perusahaan Diminta Berperan Menjaga Kamtibmas
Selain itu saat ini, Pegadaian merupakan perusahaan BUMN yang menyediakan berbagai layanan keuangan, termasuk pembiayaan dan tabungan emas.
Karena dengan layanan gadai yang mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat, Pegadaian memainkan peran penting dalam memberikan solusi keuangan bagi mereka yang membutuhkan dana cepat.
Semen Padang (1910)
Di sisi lain, peran penting semen dalam proyek pembangunan membuat pemerintah kolonial Hindia Belanda mendirikan pabrik semen pertama di Indonesia dan Asia Tenggara pada 1910.
BACA JUGA:Kebun Kas Desa Karya Pelita, Tripika Akan Konfrontir Data Desa dan Perusahaan
BACA JUGA:Tupperware Resmi Bangkrut? Akhir Era Perusahaan Ikonik
Karena nama pabrik itu, NV Nederland Indische Portland Cement Maatschappij (NIPCM) yang kini dikenal Semen Padang.
Apalagi dasar hukum NIPCM adalah akta notaris Johannes Piter Smits No 358 yang berkedudukan di Amsterdam tanggal 18 Maret 1910.
Selain itu, di dalam catatan sejarawan Mestika Zed dalam Indarung - Tonggak sejarah industri semen Indonesia (2001), diketahui dua tahun setelah beroperasi, NIPCM langsung cuan 2 juta gulden.
Selain dari keberadaan NIPCM juga berhasil membentuk kawasan ekonomi baru di Sumatera Barat, banyak wilayah baru bermunculan di kawasan sekitar NIPCM.
Apalagi eksistensi NIPCM terus berlanjut di masa pendudukan Jepang dan kemerdekaan Indonesia, pada 1957, NIPCM dinasionalisasi oleh Presiden Soekarno.