Tiga Inisiatif Bangun Ekosistem Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan
Foto udara Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung Lencir - Tempino (Baleno) Seksi 3 saat hari pertama pengoperasiannya di Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Jambi, Kamis (17/10/2024). Menurut PT Hutama Karya (Persero) jalan tol pertama di Jambi yang menghubungkan-ANTARA FOTO-
Dengan adopsi ESG yang lebih ketat, pemerintah Indonesia yakin bisa meningkatkan daya tarik investasi di sektor infrastruktur. Disampaikan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM, di acara tersebut, adalah penting adanya kolaborasi, serta menggarisbawahi peran Australia dalam membantu Indonesia memperkuat pelaksanaan standar ESG.
BACA JUGA:Infrastruktur Angkutan Udara Siap Sambut Arus Mudik
BACA JUGA:Satu Dekade Masifnya Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia
Williams menegaskan, pelaksanaan prinsip-prinsip ESG yang solid dalam proyek infrastruktur akan memberikan kepastian bagi investor bahwa investasi mereka memberikan keuntungan ekonomi dan juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat luas.
Sedangkan inisitif ketiga adalah dengan melakukan inovasi kebijakanpemerintah yang mendukung pembiayaan infrastruktur berkelanjutan. Inisiatif ini antara lain berupa mekanisme kerja sama Pemerintah dan badan usaha (KPBU) dan berbagai instrumen finansial yang mendukung pendanaan hijau.
Menurut Dirjen Suminto, bentuk kebijakan ini diharapkan mampu mendorong partisipasi swasta, menciptakan kepastian bagi investor, dan menyediakan solusi untuk kesenjangan pembiayaan yang masih menjadi tantangan di sektor infrastruktur Indonesia.
BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Indonesia Capai Lonjakan Signifikan Menuju Visi 2045
BACA JUGA:Pemerintah Dorong Kemitraan untuk Pengembangan Infrastruktur Transportasi Udara
Mengapa Infrastruktur Berkelanjutan?
Selain sebagai tulang punggung ekonomi, infrastruktur juga berfungsi sebagai elemen krusial dalam menjaga kesejahteraan sosial dan lingkungan hidup. Dengan tantangan perubahan iklim, kebijakan pembangunan infrastruktur harus semakin adaptif dan berfokus pada prinsip keberlanjutan.
Pembangunan infrastruktur berkelanjutan adalah komitmen Indonesia di berbagai forum internasional, seperti G20 dan Paris Agreement.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa kabinetnya akan mengutamakan infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, selaras dengan agenda global dan tantangan lokal. Dalam menjamin penyediaan infrastruktur, Kabinet Merah Putih menyiapkan sejumlah langkah. Yakni, menetapkan berbagai proyek strategis yang berfokus pada konektivitas dan kualitas hidup, termasuk jalan nasional, jalur kereta api, pelabuhan, dan bandara, yang merupakan prioritas pembangunan hingga 2024.
BACA JUGA:Pembangunan Infrastruktur Indonesia Capai Lonjakan Signifikan Menuju Visi 2045
BACA JUGA:Satu Dekade Masifnya Pembangunan Infrastruktur Transportasi di Indonesia
Untuk menjamin penyediaan infrastruktur tersebut, kabinet telah menyiapkan beberapa langkah, antara lain, melakukan penguatan kebijakan KPBU, meningkatkan standar ESG, dan inovasi pembiayaan hijau. Yang dimanksud dengan penguatan KPBU, di antaranya adalah dengan memberikan kesempatan bagi sektor swasta untuk berkontribusi dalam pembiayaan infrastruktur, terutama yang berfokus pada dampak positif lingkungan.