Indonesia Menuju Kedaulatan Mineral Kritis

Tumpukan katoda tembaga dipajang di sela Peresmian Produksi Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Smelter PTFI, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur. Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar dunia, pemerintah menargetkan untuk men- ANTARA FOTO/ Rizal Hanafi-

BACA JUGA:Industri Kreatif Indonesia Berhasil Menembus Pasar Internasional

BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil

Nikel

Cadangan nikel Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Menurut data US Geological Survey (2023), Indonesia memiliki 72 juta ton cadangan nikel. 

Pada 2023, Indonesia menyumbang 48 persen produksi nikel global menjadikannya produsen terbesar di dunia.

Produksi nikel Indonesia mencapai 1,6 juta ton pada 2022, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya karena peningkatan permintaan untuk baterai kendaraan listrik.

BACA JUGA:Prospek Obat Bahan Alam, Momentum Emas Industri Hijau Indonesia

BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Tembaga

Indonesia memiliki cadangan tembaga yang besar, dengan total cadangan mencapai 28 juta ton, menempatkannya di peringkat ketujuh dunia.

Salah satu tambang tembaga terbesar di dunia, Grasberg, di Papua, menghasilkan sekitar 700.000 ton tembaga per tahun.

Produksi tembaga di Indonesia mencapai 870.000 ton pada 2022.

BACA JUGA:Tantangan dan Peluang bagi Industri Lokal terhadap Impor Bahan Baku

BACA JUGA:Menyongsong Masa Depan Transportasi Ramah Lingkungan, Dengan Industri Kendaraan Berbasis Listrik

Kobalt

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan