2 Anak di Bengkulu Terindikasi Stunting

Jumat 27 Sep 2024 - 21:46 WIB
Reporter : Doni Aftarizal
Editor : Ependi

BENGKULU RU - Dalam rangkaian edukasi terkait bahaya konsumsi kental manis, ditemukan dua dari lima anak di Provinsi Bengkulu terindikasi stunting.

Ini terungkap berdasarkan hasil kunjungan Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) bersama Pengurus Pusat (PP) 'Aisyiyah, pada beberapa rumah warga di Desa Nakau Kabupaten Bengkulu Tengah.

Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat, SE, MM mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan pada beberapa rumah warga, sebagai upaya edukasi terkait bahaya konsumsi kental manis.

"Edukasi ini kita lakukan, karena selama ini masyarakat di Indonesia kerap salah persepsi, yang menggap kental manis sebagai susu dan dijadikan pengganti kebutuhan susu bagi para balita," ungkap Arif.

BACA JUGA:Kental Manis Berpotensi Sebabkan Stunting

BACA JUGA:Cegah Stunting, Mahasiswa Kukerta Unihaz Sosialisasikan Berbagai Produk Olahan Remunggai

Arif menjelaskan, dari hasil kunjungan ke beberapa rumah warga di Desa Nakau Kabupaten Bengkulu Tengah, didapati fakta bahwa lima anak pada 5 keluarga di desa itu, mengaku mengkonsumsi kental manis.

"Konsumsi itu sebagai pengganti susu. Hanya saja dari lima anak yang dimaksud, dua diantaranya terindikasi stunting atau gizi buruk," ungkap Arif.

Menurut Arif, konsumsi tersebut merupakan sebuah kekeliruan, yang tentunya harus diedukasi. Dengan harapan agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami bahaya konsumsi kental manis.

"Konsumsi kental manis ini harus di hindari, dan sekali lagi kita mengingatkan bahwa kental manis bukanlah susu. Sebaliknya dengan konsumsi kental manis, bisa membuat balita mengalami stunting," tegas Arif.

Sementara itu, Ketua Majelis Kesehatan PP 'Aisyiyah, dr. Warsiti, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat menyampaikan, dengan fakta dalam peninjuana tersebut, tentu menjadi sebuah keprihatinan bagi pihaknya.

BACA JUGA:Mahasiswa Kukerta UNIHAZ, Kampanyekan Kelor Untuk Cegah Stunting

BACA JUGA:Audit Kasus Stunting di Mukomuko Menyasar 4 Kecamatan

"Karena secara langsung membuktikan masih adanya anggapan masyarakat, jika kental manis merupakan susu," sesal Warsiti.

Lebih lanjut Warsiti menyampaikan, dalam kesempatan ini pihaknya meminta kader 'Aisyiyah khususnya di Provinsi Bengkulu, harus terus mengedukasi masyarakat secara masif.

Kategori :