Harga Sawit di Mukomuko Terjun Bebas, Tertinggi Rp2.700 Per Kg

Usai lebaran, harga sawit turun hingga Rp100 per kg-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pasca libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijrah. Harga sawit di wilayah Kabupaten Mukomuko, terjun bebes. Kondisi itu, tentu menjadi kabar tidak baik bagi seluruh petani sawit di daerah ini.
Sebelum libur lebaran, harga sawit di Kabupaten Mukomuko masih mencapai sekitar Rp 2.900 hingga Rp 3000 per kilo gram (Kg). Sementara pasca lebaran, berdasarkan data yang beredar di Kabupaten Mukomuko. Harga sawit hanya antara Rp 2.600 hingga Rp 2.700 per kg setelah mengalami penurunan hingga mencapai Rp100 per kg.
Penyebab anjloknya harga sawit pasca libur lebaran Idul Fitri, hingga kini belum diketahui pasti. Namun kuat dugaan, ada unsur kesengajaan dari pihak pabrik, guna menutupi pembiayaan yang cukup besar yang dikeluarkan selama lebaran. Seperti pembayaran tunjangan hari raya untuk kariawan maupun permintaan dari eksternal perusahaan dan lainnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Fitriyani Ilyas, S.Pt mengatakan. Anjloknya harga sawit di Kabupaten Mukomuko, bisa saja karena ada beberapa penyebab. Seperti harga crude palm oil (COP) global yang sedang turun, termasuk terjadinya penumpukan buah di pabrik pasca libur lebaran. Sebab, kata dia, biasanya habis kebaran ini hampir seluruh petani kompak panen buah untuk dijual ke pabrik sawit.
BACA JUGA:Bibit Sawit Unggul Untuk Program Replanting di Mukomuko Aman
BACA JUGA:Pabrik Sawit Mulai Tutup Tanggal 26 Maret 2025
"Seperti tengkulak biasanya menjual sawit tidak sesuai jadwal panen petani dan mengirimkannya ke pabrik. Sebab pasca lebaran, petani cenderung melakukan panen serentak, menyebabkan peningkatan jumlah sawit yang dipanen dan dijual," jelasnya.
Karena, kata Futri, panen buah sawit serentak usai libur lebaran itu juga berdampak pada harga sawit menurun. Selain itu, pabrik sawit yang mengolah langsung menjadi minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dihadapkan pada kendala yaitu kapasitas tangki timbun CPO yang terbatas. Sedangkan dengan jumlah buah sawit yang dikirim ke pabrik dengan jumlah yang banyak setelah libur lebaran. Pihak pabrik pun harus segera mengolahnya menjadi minyak mentah.
"Mungkin saja, harga sawit anjlok setelah lebaran ini lebih dipengaruhi karena terjadinya penumpukan buah sawit di pabrik," ujarnya.
BACA JUGA:Harga Sawit Mahal, Petani Diminta Maksimalkan Pemeliharaan Tanaman
BACA JUGA:Pemangkasan Anggaran Terus Berlanjut, DBH Sawit Ikut Terancam
Untuk diketahui, usai lebaran Idul Fitri tahun 2025. Harga pembelian buah sawit di pabrik PT. KSM hanya sebesar Rp 2.610 per kg, PT. MMIL sebesar Rp 2.610 per kg, PT SSS sebesar Rp 2.630 per kg, PT. SAP sebesar Rp 2.700 per kg, PT. KAS sebesar Rp 2.600 per kg, PT. DDP sebesar Rp 2.700 per kg, PT. USM sebesar Rp 2.630 per kg, PT. BMK sebesar Rp 2.700 per kg, PT. GSS sebesar Rp 2.660 per kg, dan PT. SAPTA belum ditahui, termasuk harga sawit di PT MPRA. (rel)