Penyakit kronis ini disebabkan oleh paparan partikulat dan gas yang menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan kanker.
2. Demensia
Demensia adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya ingatan dan berpikir. Polusi udara merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko demensia.
Dampak polusi udara dapat diakibatkan oleh paparan materi partikulat, nitrogen oksida, dan nitrogen oksida. Semua faktor ini mengubah struktur otak dan otak.
BACA JUGA:Potensi Pencemaran Lingkungan di Mukomuko Tinggi
BACA JUGA: DLH Ngaku Belum Terima Laporan Soal Pencemaran Udara
3. Dampak terhadap pendidikan
Polusi udara berdampak pada pendidikan, terutama pada anak-anak. Dampak polusi udara terjadi ketika Anda bersentuhan dengan permukaan.
Anak yang terkena bimbingan dapat mengalami penurunan IQ (tingkat kecerdasan) dan kemampuan kognitif yang mempengaruhi prestasi anak di sekolah.
Selain itu, anak juga rentan mengalami gangguan perilaku, pubertas tertunda, dan gangguan pendengaran.
4. Gangguan kehamilan dan janin
Pada ibu hamil, polusi udara dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada paru dan ginjal janin, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan trauma.
BACA JUGA:Potensi Pencemaran Lingkungan di Mukomuko Tinggi
BACA JUGA: DLH Ngaku Belum Terima Laporan Soal Pencemaran Udara
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil yang terpapar PM tingkat tinggi pada trimester ketiga memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk melahirkan anak autis.
Namun perlu diperhatikan bahwa paparan polusi tingkat tinggi selama kehamilan tidak meningkatkan risiko autisme pada anak.