5. Penyakit autoimun Dampak lain dari polusi udara dapat berupa penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan MS.
Paparan polusi dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan mematikan bagian tubuh yang sehat. Pada dasarnya sistem imun harus menjadi pertahanan terkuat tubuh terhadap penyakit dan zat asing seperti bakteri dan virus.
6. Mata merah dan pilek
Mata merah dan pilek merupakan tanda awal paparan polusi udara dan partikel besar atau kecil. Selain polusi udara di luar ruangan, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh polusi udara di dalam ruangan.
BACA JUGA:Potensi Pencemaran Lingkungan di Mukomuko Tinggi
BACA JUGA: DLH Ngaku Belum Terima Laporan Soal Pencemaran Udara
Contoh polusi dalam ruangan adalah gas dan senyawa yang merembes dari dinding yang baru dicat. Bahan kimia ini dapat mengiritasi mata dan hidung. Selain itu, polusi udara dalam ruangan juga terjadi ketika Anda membersihkan rumah dengan produk pembersih yang berbau menyengat.
7. Asma
Dalam jangka pendek, dampak polusi udara dapat berupa batuk, sesak napas, dan mengi. Seiring berjalannya waktu, masalah ini bisa berubah menjadi asma.
Dua polutan utama penyebab asma adalah ozon dan partikel kecil seperti debu yang tersangkut di saluran pernapasan.
8. Bronkitis
Pembakaran bahan bakar fosil dapat menghasilkan partikel asam yang mudah dan mengiritasi saluran pernapasan bagian atas. Partikel tersebut adalah sulfur oksida dan nitrogen oksida yang menyebabkan bronkitis.
BACA JUGA:Potensi Pencemaran Lingkungan di Mukomuko Tinggi
BACA JUGA: DLH Ngaku Belum Terima Laporan Soal Pencemaran Udara
Bronkitis adalah iritasi atau peradangan pada dinding bronkus, saluran yang membawa udara dari tenggorokan ke paru-paru. Polusi udara dapat menyebabkan orang batuk, terkadang disertai lendir atau dahak.
9. Pneumonia