Amerika menyatakan serangan itu murni inisiatif Ukraina yang sedang membela diri. Amerika mengaku tidak mengetahui rencana peluncuran rudal buatan mereka oleh Ukraina.
BACA JUGA:2 Tim Futsal Wakili Bengkulu, Ini Pesan Edi Tiger
BACA JUGA:Pemkab Miliki Tim Pengawasan Perda, Saksi Tipiring Dijalankan
Bantahan Amerika ini langsung disangkal oleh militer Rusia, menurut militer Rusia, pengoperasian rudal ATACMS memerlukan panduan satelit dari Amerika untuk bisa mencapai sasaran.
Pihak Rusia menambahkan bahwa mereka juga mendeteksi drone pengintai Amerika terbang di atas Crimea sebelum serangan rudal itu berlangsung.
Masih dari kementerian pertahanan Rusia, menjelaskan bahwa presiden Rusia Vladimir Putin telah menyampaikan bela sungkawa kepada para korban.
Selanjutnya kementerian pertahanan Rusia menyatakan akan melakukan balasan atas serangan rudal tersebut.
BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Terus Mengancam, Tantawi: Infrastruktur Pertanian Harus Jadi Fokus Pemda
BACA JUGA: Inspektorat Mukomuko Maksimalkan Pelaksanaan MCP KPK
Meski tidak menjelaskan kapan, di mana dan seperti apa balasan yang akan dilancarkan.
Jika kedua negara besar ini, Amerika dan Rusia, sudah saling serang secara langsung, maka suasana tegang akan langsung berubah menjadi panas membara.
Kedua raksasa dunia ini dikhawatirkan akan sama sama menggunakan senjata nuklir yang mereka punyai.
Untuk saat ini posisi kedua negara masih menempati posisi teratas kepemilikan senjata nuklir dunia. Rusia diperkirakan memiliki 5.580 hulu ledak nuklir, sementara Amerika Serikat diperkirakan memiliki sebanyak 3.750 hulu ledak nuklir.
BACA JUGA:Kantongi Rekom Penugasan Hanura, Ini Mesti Yang Dilakukan Rohidin Mersyah
BACA JUGA:Proyek RTH Mukomuko Masih Tahap Perencanaan
Di belahan lain, ketegangan masih terus berlanjut di Timur Tengah. Perang antara Israel yang disokong Amerika, Inggris, Jerman, Italia dan negara barat lainnya.