RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ketegangan dua raksasa dunia, Amerika dan Rusia makin memuncak.
Pemicu ketegangan terbaru antara keduanya disebabkan serangan Ukraina yang menyasar pantai Sevastopol semenanjung Crimiea.
Serangan tersebut membuat Rusia marah besar kepada Amerika, oleh karena daerah yang dianeksasi Rusia pada Tahun 2014 itu digempur Ukraina dengan rudal ATACMS atau ARMY TACTICAL MISSILE SYSTEM buatan Amerika Serikat.
Serangan rudal darat ke darat yang diluncurkan militer Ukraina pada Minggu 23 Juni 2024 lalu.
BACA JUGA:Udah Tau Belom, Kalo Shopee Bisa Minjem Duit Sampe 50 Juta. Caranya Super Simpel
BACA JUGA: Kemenag Mukomuko Jemput Koper Jemaah Haji 2024 di Bengkulu
Menimbulkan korban meninggal hingga 4 orang, termasuk 2 orang anak anak, dan melukai lebih dari 150 orang.
Ukraina meluncurkan sebanyak 5 rudal ke arah Crimea, 4 rudal berhasil dihalau sistem anti serangan udara milik rusia.
Namun 1 rudal dan serpihan serpihan rudal yang diledakkan di udara menghujani pengunjung pantai Sevastopol.
Rusia langsung memberikan reaksi keras atas kejadian itu dengan melayangkan surat protes dan memanggil duta besar Amerika untuk Rusia.
BACA JUGA:Lakmud IPNU dan IPPNU, Ciptakan Generasi Muda Yang Kuat
BACA JUGA:Disperindag Tetap Tera Ulang Timbangan
Tak ayal kejadian ini memperuncing ketegangan antara kedua negara yang sebelumnya memang saling kuras peralatan perang dan saling berupaya melemahkan perekonomian masing masing melalui palagan Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika bertanggungjawab atas serangan rudal canggih MGM-140 ATACMS yang memporakporandakan pantai Sevastopol saat sedang ramai pengunjung.
Pihak Amerika Serikat sendiri kabarnya telah membantah bahwa mereka terlibat langsung pada peluncuran rudal itu.