BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (Kg) bersubsidi atau gas melon, sejak beberapa hari terakhir sudah mulai susai dicari.
Ini diakui salah satu Ibu Rumah Tangga (IRT) Kelurahan Padat Karya Kota Bengkulu, Titin, 44 tahun. Menurut Titin, susahnya mencari gas melon ini tidak hanya di pangkalan saja, tetapi juga diwarung-warung yang menjual eceran.
"Sebelumnya beberapa tetangga sudah mengeluhkan susahnya mendapatkan gas melon. Ternyata keluhan tetangga memang benar, karena saya alami juga," ungkap Titin.
Dimana, lanjut Titi, ketika dirinya berniat membeli gas melon pada Sabtu 22 Juni 2024, ternyata memang susah. Saat mendatangi pangkalan, sudah habis.
BACA JUGA:Digitalisasi Dinilai Solusi Inovatif Pertahankan Arsip
BACA JUGA:Komunitas Pasar Harus Pedulian dan Tahun Keamanan Pangan
"Kemudian saya juga berniat membeli di warung-warung sekitar rumah, yang selama ini diketahui menjual gas melon secara eceran, tetapi juga sudah habis," kata Titin.
Titin menambahkan, tidak berhenti sampai di situ, dirinya mencari hingga ke arah Air Sebakul. Sayangnya, warung-warung di arah sana juga mengaku sudah habis terjual.
"Sampai hari ini saya masih berupaya mencari gas melon, bahkan juga bertanya-tanya pada tetangga kalau-kalau mendengar ada pangkalan atau warung yang menjual gas melon," tambah Titin.
Tak jauh berbeda juga disampaikan Wiwik, hanya saja dirinya sudah berhasil memperoleh gas melon, dengan membeli di warung seharga Rp 28 ribu.
BACA JUGA:Ormawa Diminta Ambil Peran Dalam Membangun Daerah
BACA JUGA:Berobat Pakai BPJS, Pelayanan Kesehatan Harusnya Makin Mudah
"Biasanya kalau membeli di warung itu, berkisar diharga Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu dan paling tinggi Rp 25 ribu. Tapi saat ini sudah naik harganya, saat ditanya kepada pengecer, memang membelinya dengan harga yang juga tinggi," singkat Wiwik. (*)