MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, terus melakukan upaya untuk menekan angka kemiskinan di daerah ini.
Salah satunya yaitu, dengan menggerakan warga kurang mampu di bidang ekonomi mengikuti program keluarga berencana (KB).
Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Mukomuko, Drs R. Panji Surya mengatakan.
Akan segera turun ke lapangan melakukan pendataan warga kurang mampu dan memiliki banyak anak. Karena yang bersangkutan tidak ikut KB.
BACA JUGA: Pemkab Mukomuko Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan Menjadi 10,76 Persen
BACA JUGA:Kemiskinan di Mukomuko Turun Menjadi 10,76 Persen
"Pemerintah tidak melarang masyarakat memiliki banyak anak. Namun yang menjadi permasalahan sekarang ini, masih banyak warga kita kurang mampu namun mereka tidak bisa menjaga jarak angka kelahiran anak-anaknya. Anak masih berusia 3-4 tahun, sudah punya adik. Nah ini yang harus kita cegah," katanya.
Untuk memudahkan warga kurang mampu bisa ikut program KB. Pemerintah daerah, hampir setiap saat selalu menggelar KB gratis di masing-masing kecamatan.
Dan momen itu, diharapkannya bisa dimanfaatkan oleh warga kurang mampu dan banyak anak karena tidak ikut KB.
Ia juga menyatakan, bagi warga yang ingin ikut program KB jenis vasektomi dan tubektomi. Pemerintah daerah juga menyediakan tahun ini.
BACA JUGA:Perangi Kemiskinan Ekstrim, 818 Unit RTLH Bakal Dibangun
BACA JUGA: Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemdes Lubuk Sanai 3 Salurkan BLT DD Tahun 2024
Dan program KB jenis ini, sifatnya permanen tidak bisa memiliki anak lagi. Karena motodenya, yaitu operasi.
"Tapi kalau masih ingin punya anak lagi, gak usah ikut vasektomi dan tubektomi. Karena KB jenis ini sifatnya permanen gak bisa punya anak lagi. Yang jelasnya, saya berharap agar masyarajat yang ekonominya kurang mampu agar bisa mengatur angka kelahiran anak dengan cara ikut KB," imbaunya.
Sedangkan untuk ketersediaan kontrasepsi, diakui Panji, sekarang tidak ada masalah. Stok berbagai alat kontrasepsi masih aman, baik kondom, pil KB, suntik, dan yang lainnya.