"Tuhan, ini hari apa?
Kenapa aku bisa lupa ya."
Pluto merasa kehilangan arah dan waktu, keadaan yang membingungkan dan memunculkan ketidakpastian dalam pikirannya.
Dalam keadaan yang membingungkan itu, Pluto mulai menulis surat ketujuhnya untuk Naina. Dengan hati yang penuh harap, ia menulis,
"Naina, apa kabarmu hari ini?Ini surat ketujuh dariku, Pluto."
Meskipun keadaan di sekelilingnya semakin kabur, Pluto tetap merasa terhubung dengan Naina melalui surat-surat yang ia tulis dengan penuh cinta dan rindu.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Daun Pandan Mampu Mengobati Berbagai Penyakit di Tubuh Kita
BACA JUGA:Sering Ditanya, Kopi Pahit Apa Kopi Manis? Mana yang Baik Untuk Kesehatan? Ini jawabannya...
Dalam kegelapan yang menyelimutinya, Pluto mencoba untuk tetap tenang dan berharap agar suratnya dapat sampai dan membawa kehangatan serta harapan bagi Naina di tempat yang jauh darinya.
Meskipun lupa akan hari dan keadaan sekitarnya, Pluto tetap mempersembahkan kata-kata yang tulus dan penuh kasih dalam suratnya untuk Naina.
Pluto menuliskan pertanyaan yang penuh rasa penasaran kepada Naina,
"Naina, bagaimana warna langit di kotamu?Aku dengar kau pindah rumah ke desa sebelah.
Bagaimana taori, apa dia sudah beranak pinak hingga memiliki cicit?"
Pluto mencoba untuk tetap terhubung dengan Naina meskipun keadaan di sekitarnya semakin memudar.
BACA JUGA:Jurnalis Miliki Peran Penting Dalam Perlindungan Lingkungan
BACA JUGA:Resmikan 2 Pasar, Ketesedian Kebutuhan Aman dan Harga Stabil