RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Minyak goreng subsidi yang diproduksi pemerintah yakni dengan merek MinyakKita, belakangan langka di pasaran.
Kalangan ibu rumah tangga, mulai membincang soal ini. Lumrah saja, di tengah lonjakan harga minyak goreng, pemerintah kemudian merilis minyak goreng produksi sendiri.
Cermatan media ini, jauh sebelum Kementerian Perdagangan atau Kemendag merilis MinyakKita. Sebelum itu, masyarakat sudah familiar dengan produk Minyak Kita. Namanya nyaris sama. Bedanya, MinyakKita diproduksi Kemendag. Sedangkan Minyak Kita, saat itu diproduksi oleh Bulog.
"Iya, nyaris MinyakKita, udah lebih dari 2 minggu ini susah. Warung juga ngomong ga dapet. Jadi jual merek lain," ujar Istikomah, ibu rumah tangga, saat dibincangi wartawan.
BACA JUGA:Uji Coba Seminggu 4 Hari Kerja, Didasari Tingkat Stres Kalangan Pekerja
Jika mencermati gelagat kenaikan harga MinyakKita yang kian saja terdengar ke daerah, sejak tahun 2023 lalu pemerintah menambah komponen transfer dana bagi hasil ke daerah.
Komponen anyar itu adalah DBH Lainnya. Transfer ke daerah yang direalisasikan Kementerian Keuangan atau Kemenkeu, menuju penghujung 2023 lalu itu, merupakan tambahan transfer dari aktivitas perusahaan sawit atau pabrik Crude Palm Oil (CPO).
Maka, daerah-daerah yang notabene merupakan produsen sawit, kecipratan dana tambahan ini. Salah satu contohnya di Provinsi Bengkulu.
Alokasi DBH Sawit Tahun 2023, angkanya mencapai ratusan miliar. Terbanyak ditempati oleh Pemprov Bengkulu sebesar Rp 21.732.563.000, disusul Kabupaten Mukomuko Rp 16.881.376.000 serta Kabupaten Bengkulu Utara dengan Rp 12.718.454.000.
BACA JUGA:Sampaikan Pandangan Umum, Fraksi PDIP DPRD BU Minta Pemerintah Mudahkan Perizinan Berusaha
BACA JUGA:Pemdes Selubuk Salurkan BLT DD dan Sertifikasi Pembangunan Fisik TA 2024
Selain itu, terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan Rp 6.778.689.000, Kabupaten Rejang Lebong Rp 5.788.850.000,
Kota Bengkulu Rp 6.127.688.000, Kabupaten Kaur Rp 7.839.801.000, Kabupaten Seluma Rp 9.668.511.000, Kabupaten Lebong Rp 4.267.522.000, Kabupaten Kepahiang Rp 5.797.798.000 serta Kabupaten Bengkulu Tengah Rp 9.015.867.000.
Kepastian plotingnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 91 Tahun 2023. Apakah kenaikan harga MinyakKita yang rencananya sudah mulai terdengar santer ini, gegara tambahan komponen transfer DBH sawit?