BACA JUGA:Ditargetkan Segera Disahkan, Raperda Diharapkan Akomodir 22 Hak Disabilitas
BACA JUGA:Hari Ini, Undian Simpedes BRI Cabang Arga Makmur. Apa Saja Hadiah yang Akan Ditarik Nasabah?
Termasuk pembatas jalan agar pengendara waspada, juga sudah ditarik longsor merangsek ke jurang laut.
Padahal, titik longsor ini berada pada ruas ekonomi di lintas barat Sumatera. Sehingga lalulintas moda pengangkut baran-barang ekonomi dan kebutuhan pokok, melintasi ruas ini.
Kerusakan kian parah juga, melihat moda angkutan batubara yang tidak lagi menggunakan truk kecil.
Sudah ada armada yang sejenis tronton yang pastinya, membopong muatan di atas spesifikasi jalan kelas III yakni sumbu muatan maksimalnya tidak boleh lebih dari 8 ton.
Lebih mengerikannya lagi, lokasi longsor yang sudah memakan badan jalan itu, berada di ruas menikung.
BACA JUGA:Polisi Punya Program Bertajuk PMD, Kegiatannya Bakal ke Desa-Desa
BACA JUGA:Pedagang Ternak Diminta Urus Surat Keterangan Kesehatan Hewan
Sebagai jalur utama, sudah menjadi lazim kendaraan yang melintas pun tak jarang merupakan moda-moda angkutan berbadan besar.
Seperti kendaraan ekspedisi, kendaraan pembawa BBM, bahan pokok, material bangunan, pengangkut CPO hingga batubara yang tak jarang, terpal penutup atasnya terlepas, sehingga sangat mengganggu pengguna jalan yang berada tepat di belakangnya.
Kapolres BU, AKBP Lambe Patabang Birana, SIK, MM melalui Kapolsek Batiknau, IPTU Deni Mashuri,SH, membenarkan tanah amblas akibat abrasi laut di wilayah hukumnya itu.
Kapolsek menegaskan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor yang menyeret sebuah warung milik Amir warga setempat, lantaran banjir rob itu.
BACA JUGA:Dana Penanggulangan Bencana Disiapkan Rp200 Juta
BACA JUGA:Sekolah di Kabupaten Mukomuko Kekurangan Sarana Prasarana
"Monitoring terus dilakukan, selain mengantisipasi adanya banjir susulan karena pasang naik serta mengimbau agar warga tidak mendekati areal abrasi," pungkasnya. (*)