BACA JUGA:Perkebunan Masuk Obyek Serapan Pupuk Subsidi, Tapi...
BACA JUGA:Gaji 13 Tembus 50 Miliar Lebih Belum Cair, Ini Penyebabnya
Grand Canyon adalah tebing hasil kikisan sungai Colorado selama jutaan tahun dan memantulkan warna sangat indah. Kelabba Maja memang tak sebesar itu tapi keindahannya memukau banyak orang.
Kelabba Maja juga sering disamakan dengan Zhangye Danxia di Tiongkok, tapi lebih mirip dengan Painted Hills yang ada di Oregon, AS.
Tak salah jika tim Kemenpar memilihnya untuk memperoleh penghargaan pariwisata. Kelabba Maja punya dolmen yang berjajar tiga yang menggambarkan ayah, ibu dan anak.
Setiap bulan Juli saat purnama, masyarakat dusun Kelanalalu, Desa Wadu Medi melakukan ritual untuk para Dewa Maja sebagai persembahan akan keselamatan dan kesuburan.
BACA JUGA:Wabup Arie Salam Kompak dengan Ketua Tim Nasional Pemenangan Pilkada 2024 PDIP
BACA JUGA:Keabsahan Pelantikan Dirut RSUD M. Yunus Bengkulu Dipertanyakan
Disamping menyembelih kambing atau ayam merah, juga tersedia sesajian lain berupa sorgum dan kacang hijau.
Jika masuk ke situ, kita tak boleh berkata kotor atau memaki. Pengunjung juga tidak diperkenankan naik ke puncak dolmen karena dianggap wilayah suci.
Tak jauh dari Kelabba Maja, juga ada destinasi alam Hu Penyoro Wea di Desa Dainao. Destinasi ini terletak di dalam laut sehingga baru bisa dikunjungi jika air surut.
Menurut penutur peradaban masyarakat Sabu, Hu Penyoro Wea dipercaya sebagai tempat tinggal manusia pertama Sabu yang bernama Kika Ga.
BACA JUGA:Persiapan Pilkades Gelombang 2 di Bengkulu Utara. Kapan Pelaksanaannya?
BACA JUGA:Warga Tuntut Perbaikan Jalan, PT JOP Minta Waktu Seminggu
Selain destinasi yang disebutkan di atas, masih banyak destinasi lain di Sabu Raijua, seperti Lede Maja, Bukit Salju, Gua Lie Madira yang punya interior sangat cantik dan kolam jernih.
Ada juga Pantai Napae di Sabu Barat. Benteng Ege dan Batu Gong.