MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap bencana alam banjir yang terjadi wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko, telah mendistribusikan bantuan sosial dari warga Kabupaten Mukomuko untuk korban bencana alam di wilayah setempat.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Bupati Mukomuko, H Sapuan diwakilkan Asisten III Setdakab Mukomuko, H Bustari Malem, M.Hum, di kantor Bupati Mukomuko, Jumat pagi, 7 Juni 2024.
Bantuan itu diterima langsung Ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM) Kabupaten Mukomuko.
BACA JUGA:Bangun RTH di Mukomuko Disiapkan Rp900 Juta
BACA JUGA:Rehap Gedung Uji KIR Kendaraan Diusulkan Rp1,2 Miliar
Asisten III Setdakab Mukomuko, H Bustari Malem M.Hum ketika dikonfirmasi mengatakan. Donasi kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sumbar itu, dari hasil pengalangan dana dari masyarakat Kabupaten Mukomuko. Dan terkumpul sebesar Rp73 juta lebih.
"Alhamdulillah, kita berhasil mengumpulkan donasi kemanusiaan untuk korban bencana alam di Sumbar sebesar Rp73 juta lebih. Bantuan itu sudah kita sakurkan kepada korban melalui IKM di Kabupaten Mukomuko," jelas Bustari.
Ia juga mengucapkan terimakasih dan apresiasinya atas kepedulian seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Mukomuko.
Dan diharapkan Bustari, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana alam di Sumbar.
BACA JUGA:Baru 8 Daerah Irigasi Di Selagan Raya Dinyatakan Aktif
BACA JUGA:12 Puskesmas Di Mukomuko Bakal Dipasang PLTS
Bustari juga menyatakan, bencana alam tidak mengenal batas wilayah dan bisa terjadi dimanapun. Mudah-mudahan kegiatan kemanusiaan ini dapat mengetuk kepedulian masyarakat.
Sehingga mau mendermakan hartanya untuk saudara-saudara yang terkena musibah.
"Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko selalu berdoa yang terbaik untuk saudara kita yang terkena musibah. Semoga saja seluruh korban selalu diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi musibah tersebut. Dan tentunya, kita juga berharap agar seluruhnya segera pulih seperti sediakala," demikian Bustari. (*)