Hanya saja, adanya alur suplai pasokan yang dilakukan dari Terminal BBM Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Terminal BBM Panjang Provinsi Lampung dan Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
BACA JUGA:4 Pejabat Eselon II Dilantik, 2 Masih Berproses
BACA JUGA:Terima Banpol, Parpol Diingatkan Ikuti Juklak dan Juknis
"Jadi ketiga Terminal BBM ini untuk sementara membantu suplai BBM di Provinsi Bengkulu," Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.
Lonjakan harga kebutuhan pokok atau bapok, patut diwaspadai sebagai rembetan negatif, kelangkaan Bahan Bakar Minyak atau BBM di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Pertamina Bengkulu juga patut mengambil langkah-langkah strategis, cepat dan terukur menyikapi kerusakan salah satu pipa transmisi distribusi yang rusak, yang diklaim sebagai akibat insiden tongkang menabrak pipa milik perusahaan pelat merah ini.
"Kami khawatir, harga bahan pokok di daerah terimbas kalo BBM susah gini. Karena BBM ini sangat rentan, untuk membuat lonjakan kebutuhan pokok di daerah melonjak, ketika BBM langka," ujar Suripto, seorang pengendara motor yang tengah antre di SPBU Gunung Alam, dibincang Rabu, 5 Juni 2024.
BACA JUGA:16 PSN Baru Dibangun tanpa Membebani Keuangan Negara
BACA JUGA:Perekrutan Pantarlih Segera Dibuka, Ini Jadwal Pendaftarannya
Belum terjadinya kelangkaan BBM, disebab alur pengirimannya diubah dari awalnya Pertamina Bengkulu, menjadi disuplai dari Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), lonjakan harga beberapa kebutuhan pokok sudah menjadi keluhan di masyarakat.
Utamanya beras, yang harganya sudah menembus Rp 25 ribu percupaknya. Belum lagi harga telur ayam hingga bawang putih di pasaran yang kian membuat masyarakat berkerut kening, lantaran bertambah pening.
Sektor pertanian juga kini tengah membutuhkan keandalan BBM, pasalnya tengah melakukan pengolahan sawah, menuju musim tanam yang berkejaran waktu dengan proyeksi musim kemarau yang akan tiba pada Agustus hingga September. (*)