Tahun 2025, Bengkulu Usulkan 494.599 KL BBM Subsidi
SPBU-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU – Sebanyak 494.599 Kilo Liter (KL) Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubidi diusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, untuk memenuhi kebutuhan pada tahun 2025 mendatang.
Usulan yang disampaikan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) itu, disebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi kuota BBM bersubsidi pada tahun ini.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Denni, SH, MM mengatakan, dari total usulan tersebut, 339.746 KL merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite dan 153.853 KL Jenis BBM Tertentu (JBT) atau Biosolar.
"Peningkatan usulan BBM bersubsidi tahun depan, seiring dengan meningkatnya kegiatan masyarakat serta roda perekonomian di Provinsi Bengkulu," ungkap Denni, Rabu 20 November 2024.
BACA JUGA:Kuota BBM Tahun 2025 Masih Tunggu Usulan OPD
BACA JUGA:Gunakan Aplikasi XStar Mudahkan Pembelian BBM Nelayan
Menurut Denni, alokasi kuota BBM bersubsidi tahun ini sebanyak 374.213 KL yang terdiri dari JBKP atau Pertalite 267.716 KL, dan JBT atau Biosolar atau 107.213 KL.
"Jika mengacu pada realisasi BBM bersubsidi tahun ini, maka terdapat peningkatan sekitar 25 persen untuk usulan pada tahun depan. Usulan yang kita sampaikan ini, berdasarkan usulan dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu," kata Denni.
Disisi lain Deni menjelaskan, peningkatan usulan kuota BBM Bersubsidi pada tahun depan, cukup rasional mengingat kebutuhan konsumen akan BBM Bersubsidi juga kian tinggi.
"Harapan kita usulan tersebut dapat diakomodir, sehingga nantinya seperti antrian BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dapat terurai. Apalagi peran BBM bagi masyarakat saat ini sangat vital," ujar Denni.
BACA JUGA:HPMPI Temui Jokowi, Bahas Harga BBM Non Subsidi yang Fluktuatif
Deni menambahkan, sejauh ini pihaknya belum bisa mengetahui secara pasti, berapa yang diakomodir BPH Migas dari total usulan yang disampaikan tersebut.
"Tapi yang jelas, dengan usulan yang kita sampaikan itu, kita berharap dapat diakomodir semuanya. Sehingga ke depan persoalan BBM bersubsidi, seperti yang terjadi selama ini dapat terhindari," tambah Denni.