Seperti halnya, prosesi pendirian panggung atau balai sampai pada tahap pengembalian peralatan saat acara telah selesai.
Meskipun diketahui bahwa belakangan ini, sudah banyak even organizer dan jasa penyedia perlengkapan pesta namun masyarakat masih memilih bergotongroyong.
3. Melestarikan adat dan kesenian daerah
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Akui Masih Butuh SDM Unggul dan Berkualitas
BACA JUGA:Pembangunan Lahan Pertanian di Enggano Mulai Dijajaki
Ini hal yang juga tak kalah pentingnya, melestarikan adat, budaya dan kesenian daerah.
Hampir di semua pesta pernikahan, rangkaian kegiatan akan dimulai dengan agenda acara adat yang dikemas dengan penampilan berbagai kesenian daerah.
Seperti halnya kesenian tari dan pencak silat.
4. Menghidupkan roda perekonomian
Tak dapat dihindari, pesta pernikahan yang dihelat di pedesaan memberikan dampak secara ekonomi.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Trans Enggano Capai 80 Persen
BACA JUGA:Polres Mukomuko Rekayasa Lalulintas Atasi Kemacetan Acara Tabliq Akbar
Perputaran kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pesta tentu berdampak positif terhadap masyarakat di desa itu sendiri.
Mulai dari meningkatnya kebutuhan sembako seperti halnya beras, sayuran, cabe, daging, minyak goreng dan sebagainya.
Berikutnya, juga menghidupkan usaha kelompok masyarakat atau UMKM seperti halnya tata rias pengantin, sewa pelaminan, sewa kursi dan jasa pembuatan panggung.
Seluruh kegiatan ekonomi itu akan tumbuh dan hidup serta berputar di wilayah sekitar penyelenggaraan pesta pernikahan itu digelar.