RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ciri khas cemilan ini saat dimakan bagian luar terasa renyah, sedang bagian dalam agak kenyal.
Terasa sedap dinikmati bila di "cocol" dengan sambal pedas. Sensasi pedas, gurih, renyah dan kenyal ini yang membuat ketagihan.
Bahan dasar dari cemilan gorengan ini adalah ubi talas, ada yang menyebut "ubi keladi".
Sementara "uyen" sendiri sering juga disebut "talas goreng" atau "keladi goreng".
Tidak semua jenis talas enak untuk diolah menjadi "uyen", talas yang digunakan adalah "talas pandan". Ciri ubi keladi ini berwarna ungu dan pangkal pelepahnya berwarna kemerah - merahan.
BACA JUGA:Pemerintah Menghadirkan Rumah bagi Masyarakat Terdampak Bencana
BACA JUGA:Luncurkan Mobil Layanan Elektronik, Upaya Transformasi Digital Kementerian ATR/BPN
Satu lagi cirinya yaitu saat direbus berbau seperti daun pandan wangi. Talas pandan tidak mengandung "kristal" yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tubuh.
Bukan berarti talas ketan atau dikenal dengan "talas Bogor" tidak enak untuk diolah menjadi "uyen". Jenis talas ini mengandung "kristal" sehingga bagi yang memiliki badan sensitif bisa menyebabkan gatal.
Variasi Uyen
Dari pengamatan penulis, ada perbedaan mencolok antara "uyen" ala Medan dengan ala Pontianak (Ponti)
Nama boleh sama tapi cara variasi bahan dan bumbu bisa berbeda di tiap daerah. Demikian pula dengan cemilan "uyen" ini. Contoh lain adalah masakan soto, dimana tiap daerah memiliki kekhasan cara mengolah dan membumbui.
BACA JUGA: MKKS SMA BU Sukses Gelar O2SN Tingkat Kabupaten TA 2024. Ini Pemenangnya...
BACA JUGA:Polisi Hentikan Pelarian Musang Pembobol Rumah & Residivis Kambuhan
Uyen ala Ponti adonan parutan talas ditambahi dengan butiran atau pecahan kacang tanah. Dari cita rasa tidak segurih "uyen" Medan.