Kebutuhan Sapi Meningkat, Waspadai Bandit Curnak

Kamis 23 May 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

Ditegaskan waktu itu, setidak-tidaknya ada 2 tempat kejadian perkara (TKP) curnak yang melibatkan tersangka. Modus operandi adanya sindikasi lintas daerah atau kabupaten, pernah juga diungkap. 

Itu saat penangkapan pelaku curnak yang terjadi di wilayah Putri Hijau. Dalam penangkapan itu, turut terungkap keterlibatan pelaku dalam aksi curnak yang dilancarkan di wilayah Kabupaten Mukomuko, kabupaten tetangga Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

Dia juga mengabari, 2 ekor sapi hasil curian yang belum sampai dijagal pelaku, sudah dikembalikan kepada pemiliknya tak berselang lama ditangkapnya otak curnak yang penangkapannya diwarnai aksi kejar-kejaran itu. 

Para tersangka juga dihadapkan dengan ancaman pidana kasus curnak sendiri relatif tinggi; tujuh tahun penjara. 

BACA JUGA:Potensi Cuan di Pasar Hewan Kurban, Ini Data Kebutuhannya Tahun Lalu Untuk Acuan

BACA JUGA:Lestarikan Tradisi dan Wujud Syukur, Pemdes Kota Praja Gelar Sedekah Bumi dan Kirab Tumpeng Agung

Sebagai daerah yang potensial menjadi sentra produsen daging di Provinsi Bengkulu. 

Khusus untuk obyek hewan kurban saja, seperti sapi, kerbau, kambing hingga domba, populasinya tahun lalu menuju angka 80 ribu ekor. Maka hingga tahun 2024 ini, dipastikan sudah bertambah banyak lagi. 

Angka itu, bisa digenjot, ketika dimenej baik lewat program daerah yang lebih serius. Salah satunya via Pertanian terintegrasi yang lahannya sudah disiapkan daerah nyaris 80 hektar itu. 

Kepala Dinas Holtikultura Tanaman Pangan dan Perternakan (DHTPP) BU, yang saat itu masih dijabat Kuasa Barus, SP, mengaku pemantauan populasi hewan ternak, yang terbagi dalam 13 jenis di masyarakat menjadi laporan bulanan (labul) pihaknya lewat penyuluh. 

BACA JUGA:Satpol PP Gelar Patroli Gabungan Deteksi Dini Penyebaran HIV dan Sifilis

BACA JUGA:DPRD Bengkulu Utara Dorong Pemkab Untuk Fokus Pada Perbaikan Infrastruktur Jalan

"Khusus untuk ternak yang bisa menjadi hewan kurban, kini mencapai 77.553 ekor populasinya," terangnya. Data itu ditukilnya dari labul periode Mei 2022.

Potensi ternak, terus Barus, menjadi segmen ekonomi kemasyarakatan yang bisa menstimulasi aktifitas ekonomi di masyarakat. 

Pola pertanian terintegrasi, seperti hewan mamalia dipadukan pertanian organik, menjadi hal yang perlu digalakkan di masyarakat dan akan menjadi program resmi daerah yang bekerjasama dengan pusat. 

Maka, bakal kembali mencatatkan satu-satunya kabupaten di Provinsi Bengkulu akan program ini. 

Kategori :