Deg
Jantung Aila seperti berhenti berdetak begitu membaca isi surat di amplop. Leukimia stadium 2. Penyakit yang saat ini diderita sang Mama.
“A-Aila? Ka-kamu kok disini?”
“Mama.”
BACA JUGA:Berulangkali Usulan ke Provinsi, Penanganan Jembatan di Lembah Duri Belum Ada Kabar
BACA JUGA:Pilih Paslon Kada Yang Peduli Dengan Masalah BUMN
“Ya?” Gita berjalan pelan menghampiri sang putri. Matanya menangkap surat yang dipegang Aila. Astaga, mati lah dia!
“Mau sampai kapan Mama sembunyiin penyakit Mama? Sampai kapan?”
“Aila. Mama-”
“Kalau Aila gak penasaran dan nemuin surat ini, mungkin selamanya Aila gak akan tahu. Kenapa Mama sembinyiin? Kenapa?”
“Maaf, Aila.”
“Mama tau kan ini penyakit berbahaya. Penyakit yang bisa merenggut nyawa penderitanya. Nggak. Aila gak mau kehilangan Mama. Aila cuma punya Mama.” Aila menangis.
BACA JUGA:Aksi Serentak Perangi Demam Berdarah Dengan PSN
BACA JUGA:Dirajut Ibu Negara di Bengkulu, Ditargetkan Berkibar di IKN
Gita berusaha menahan tangisannya juga. Terkuak sudah rahasianya.
Aila sendiri masih tak percaya dengan kenyataan yang baru diketahuinya.