BACA JUGA:Fasilitas Gedung Prototype PKM Sebelat Jadi PR Pemerintah. Ini Harapan Kepala Puskesmas
BACA JUGA: Pemdes Air Lelangi Salurkan BLT-DD Januari-Maret Untuk 25 KPM
Sedangkan kawasan kedua hanya boleh dimanfaatkan untuk industri dan pertanian. Tentunya dengan syarat ketat mendirikan bangunan tahan gempa.
Untuk kawasan pesisir yang belum terjadi tsunami namun sudah padat penduduk, edukasi dan pelatihan evakuasi menjadi program utama.
Jepang melakukan gladi evakuasi tsunami di kawasan rawan tsunami setidaknya tiga kali dalam satu tahun.
Chili, lanjut Anang, boleh dilirik bila bicara mengenai persiapan mengantisipasi bencana.
BACA JUGA: Pemdes Bangun Karya Realisasikan Pembangunan Fisik & BLT-DD TA 2024
BACA JUGA: Sss! Polisi Hentikan Perkara Lakalantas 7 Nyawa Melayang di Penarik
Negara di Amerika Selatan ini dihadapkan dengan kondisi alam yang mirip Indonesia : rawan bencana.
"Namun, berkat mitigasi terukur, Chili lebih siap menghadapi gempa bumi," serunya.
Misal saja pada 2014, gempa dengan kekuatan M=8,2 mengguncang pantai utara Chili dan memicu tsunami.
Untungnya mereka sudah menyiapkan diri. Adanya deteksi dini tsunami membuat sekitar satu juta orang dipindahkan ke lokasi aman.
Deteksi dini dan persiapan bencana itu merupakan pelajaran yang dipetik dari gempa 2010 dengan kekuatan M=8,8 dan tsunami yang mengikutinya.
BACA JUGA: Blanko KTP Elektronik Cukup Untuk 5 Bulan Kedepan
BACA JUGA: Lebaran 1445 H, Repel Kenaikan Gaji PNS, TPP dan THR Dibayarkan Minggu Ini
Lebih detil lagi dia menjelaskan, kemudian pada 2015, ketangguhan mitigasi Chili kembali diuji dengan gempa berkekuatan M=8,5.