Mengendalikan Harga Beras di Bulan Ramadan

Rabu 20 Mar 2024 - 21:37 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Kenaikan beras awal tahun ini telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras yang ditetapkan oleh pemerintah dan berlaku sejak Maret 2023.

Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras, pemerintah telah menetapkan harga beras jenis premium dan medium dibagi dalam tiga zona wilayah di Indonesia.

BACA JUGA:Indonesia dan Prancis Tingkatkan Kerja Sama Bisnis di Bidang Maritim

BACA JUGA:Royalti Perkuat Industri Musik Nasional

Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, HET beras medium senilai Rp10.900/kg sedangkan beras premium Rp13.900/kg.

Di Zona 2 meliputi yang Sumatra, selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan, HET beras medium sebesar Rp11.500/kg dan beras premium Rp14.400/kg.

Lalu di Zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp14.800/kg.

 

Fenomena El Nino

Kenaikan harga beras saat ini, demikian kata Presiden Jokowi, ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Batangase Maros, dipengaruhi oleh anomali musim El Nino.

BACA JUGA:Pelabuhan Berkelas Dunia Ada di Makassar

BACA JUGA: Jaminan Pupuk Bersubsidi Cukup

Akibatnya, pasokan di pasaran menjadi berkurang. El Nino yang terjadi pada 2023 mempengaruhi hasil panen.

Fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di dunia. Beberapa negara pemasok beras dunia seperti India menghentikan ekspornya dan fokus di dalam negeri. 

Sementara itu, pada saat sama permintaan terus mengalami kenaikan.

Di dalam negeri, potensi panen pada Maret 2024 diperkirakan mencapai 3,51 juta ton. Produksi panen ini menjadi kabar baik untuk meredakan kenaikan harga memasuki bulan Ramadan.

Kategori :