BENGKULU RU - Dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan pada suatu daerah, kolaborasi antara para pihak merupakan salah satu kunci yang sangat penting.
Seperti halnya kolaborasi antara PT Isuzu Indonesia dengan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Rejang Lebong, yang merupakan tonggak sejarah bagi pendidikan.
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah mengatakan, kolaborasi antara kedua belah pihak untuk sementara ini masih sebatas teknik ketenagalistrikan.
"Ini ditandai dengan berdirinya Teaching Factory, yang tentunya dapat menjadi simbol kerjasama dan diyakini memberikan dampak terhadap meningkatkan kualitas pendidikan dan infrastruktur sekolah," ungkap Rohidin.
Gubernur saat menghadiri pendirian Teaching Factory atas kerja sama antara SMKN -Radar Utara/ Doni Aftarizal -
BACA JUGA:Madrasah Wadah Pendidikan Pembinaan Umat
BACA JUGA:DPK Bengkulu Wujudkan Perpustakaan Ramah Pengunjung
Menurut Rohidin, Teaching Factory merupakan konsep pendidikan yang mengintegrasikan dunia industri ke dalam lingkungan sekolah.
"Sehingga kerjasama antara SMKN 1 Rejang Lebong dan PT. Isuzu Indonesia menciptakan kesempatan bagi para siswa untuk mendapatkan pengalaman praktis langsung dari industri otomotif," kata Rohidin.
Sehingga, lanjut Rohidin, langkah ini patut diapresiasi, dan pihaknya selaku pemerintah daerah menyatakan bahwa integrasi antara dunia pendidikan dan industri merupakan langkah krusial.
"Terutama dalam mempersiapan para siswa untuk menghadapi tuntutan pasar kerja yang terus berkembang, seiring dengan tuntutan zaman," tegas Rohidin.
BACA JUGA: Diserbu Aspirasi Saat Reses, Yurman Hamedi: Masih Banyak PR Besar Kita
BACA JUGA: Ihsan Fajri Turun ke Dapil, Aspirasi Didominasi Persoalan Infrastruktur
Rohidin menambahkan, dalam momen tersebut pihaknya secara simbolis menyerahkan dokumen pemindahan peralatan praktik teknik ketenagalistrikan ke SMKN 1 Rejang Lebong.
"Diharapkan dengan langkah ini memberikan fasilitas yang lebih baik bagi para siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis mereka dalam dunia ketenagalistrikan, seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat," harap