RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jaringan irigasi penghantar utama perbatasan Kemumu dan Desa Tebing Kaning Kecamatan Arma Jaya, Sabtu, 3 Januari 2024 malam, jebol.
Tanah tumpuan badan irigasi itu amblas, lantaran labil. Akibatnya, distribusi air irigasi terputus, lantaran bukaan tanah yang amblas menyebabkan patahan jaringan irigasi sepanjang lebih kurang 4 meter.
Lubang menganga, menyebabkan distribusi air terputus dan terbuang percuma. Pantauan media ini, kawasan sawah produktif di wilayah ini masih dalam kumulasi angka puluhan hektar.
Dikonfirmasi RU, Kades Tebing Kaning, Slamet Riyadi, membenarkan jebolnya jaringan irigasi yang menyuplai air sawah ke desanya. Dia bilang, amblasnya badan irigasi, diperkirakan pada malam hari.
BACA JUGA: Bupati Mian Siap Pertahankan WTP Kali Ketujuh
BACA JUGA: Bahas Operasi GI Arga Makmur Akhir Juni
"Waktu hujan hampir seharian itu. Sebelumnya, irigasi ini memang kering, karena ada perbaikan. Mungkin pas hujan debitnya naik. Jebol," ungkap Slamet Riyadi, Minggu sore.
Atas kondisi itu, Slamet bilang, sudah menginformasikan kepada pihak terkait. Harapannya, bisa dilakukan penanganan segera. Agar warganya yang masih bertani, bisa melakukan musim tanam.
Slamet juga belum menjelas, aktivitas terkini petani di desanya. Apakah seperti sudah memulai olah tanah atau belum.
Jelasnya, pengeringan nyaris setahun lalu pada jaringan utama, berimbas langsung ke kawasan pertanian di desa ini.
BACA JUGA:Ditilep Tersangka, Duit SPP Tak Kunjung Dikembalikan ke Negara
BACA JUGA:Perkembangan Kehidupan Nelayan Jadi Fokus Pemprov Bengkulu
Puluhan hektar sawah produktif di kawasan ini pun terancam menambah spot, tanam tidak serentak di daerah tahun ini.
"Baru mau tahun ini turun sawah. Karena kemarin kan, dikeringkan. Kalo nanti titik jebol ini, tidak diperbaiki, seperti musim tanam akan mundur lagi. Bisa usai lebaran," ungkapnya.
Cermatan RU, wilayah Tebing Kaning sendiri memiliki potensi tidak kurang dari 100-an hektar sawah. Tapi lama kelamaan, bersalin fungsi menjadi areal perkebunan, khususnya karet yang mendominasi.