Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DPTHP) BU, Juita Abadi, menerangkan, kini daerah, dihadapkan dengan kondisi iklim. Selain faktor teknis, semisal perbaikan reguler yang juga penting.
Juita bilang, musim tanam tahun ini juga sudah dimulai. Walaupun, tidak serentak. Seperti di kawasan Marga Sakti Sebelat (MSS), contohnya.
Katanya, sawah wilayah itu seperti yang ada di Desa Karya Jaya, sudah memulai olah tanah. Sawah di sana luasnya lebih kurang 85 hektar. Selanjutnya, Suka Baru seluas 50-an hektar.
BACA JUGA: Bantuan Sosial Untuk Mendorong Usaha Produktif Masyarakat
BACA JUGA: Komitmen Pemprov Bengkul Dalam Menumbuhkan Peternak Produktif
"Kini sudah mulai melakukan olah tanah," ungkap Juita.
Dalam Perda LP2B, wilayah hasil pemekaran Kecamatan Putri Hijau itu, memiliki sawah sekitaran 250-an hektar.
Begitu juga di wilayah lain. Sebut saja Kecamatan Arma Jaya. Sawah yang berada di kawasan ini, menempati posisi kedua terluas : 400-an hektar.
Disebutkan Juita, kawasan ini diperkirakan paling lambat bulan Maret mulai turun sawah. Pasalnya, selain dihadapkan dengan musim pengering serta kerja perbaikan jaringan irigasi primer dan sekunder tahun lalu.
BACA JUGA:Strategi Inovatif Disiapkan Pemprov Bengkulu Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
BACA JUGA: Reses ke Suka Mulya, Anggota Dewan Ini Bermandikan Keringat
Antisipasi lahan bongkor, disikapi pemerintah dengan membagikan bantuan bibit palawija. Utamanya jagung yang tinggal menghitung hari sudah menjumpa masa panen.
"Diperkiran Maret, mulai turun sawah. Irigasi juga saat ini sudah mulai difungsikan kembali," ungkapnya.
Pantauan RU, air belum melewati irigasi primer yang menuju arah Kota Arga Makmur. Semrawut tanam tumbuh di sekitaran bahu irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov Bengkulu, juga perlu segera dilakukan pemeliharaan.
"Diperkiran puncak musim panen pada Juni - Juli tahun ini," jabarnya.
BACA JUGA: Ihsan Fajri Turun ke Dapil, Aspirasi Didominasi Persoalan Infrastruktur