Tak Kunjung Diperbaiki, Petani di Penarik Swadaya Perbaiki Irigasi Jebol

Tak Kunjung Diperbaiki, Petani di Penarik Swadaya Perbaiki Irigasi Jebol-ANTARA FOTO-
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Bendungan Irigasi Air Dikit Kecil dikabarkan jebol akibat banjir. Akibatnya, tidak bisa menanam padi dalam waktu dekat ini.
Namun hingga sekarang, jebolnya Bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah Penarik, belum diperbaiki.
Petani melalui kelompok tani pun mengambil inisiatif, akan mengumpulkan dana dari anggota kelompok tani untuk perbaikan sementara bendungan Irigasi Air Dikit Kecil.
"Untuk mengumpulkan dana, kami mau berunding dengan kawan-kawan petani agar gotong-royong bersama-sama, menyediakan material kayu, karung isi pasir, dan paku, untuk memperbaiki sementara irigasi yang jebol," kata Ketua Kelompok Tani Maju Makmur di Desa Penarik, Sudianto.
BACA JUGA:Dinas Pertanian Usulkan Pembangunan 110 Titik Irigasi di Mukomuko
BACA JUGA:Sejumlah Bangunan Irigasi di Mukomuko Tidak Aktif
Ia menjelaskan, hingga sekaranh sejumlah petani di Desa Penarik, Kecamatan Penarik menunda menanam padi karena Bendungan Irigasi Air Dikit Kecil di wilayah itu yang jebol akibat banjir.
Sebelumnya, pihaknya sudah mengusulkan perbaikan irigasi jebol ini baik melalui pesan WhatsApp (WA) maupun surat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Dinas Pertanian Mukomuko melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP).
"Usulan sudah kita sampaikan tapi belum ada respon. Adapun bahan-bahan yang kami butuhkan untuk penanganan darurat irigasi yang jebol akibat banjir tersebut, yakni belasan keping kayu, karung berisi pasir, dan besi paku," ujarnya.
Sedangkan pekerjaannya nanti, bakal dilaksanakan secara gotong-royong. Diakuinya, memang ada pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan gotong-royong, seperti memasang papan penahan di bendungan irigasi jebol.
BACA JUGA:Pembangunan Irigasi Perpipaan Tuntas, 40 Hektar Lahan Milik Petani Teraliri Air
BACA JUGA:Dua Kelompok Tani di Mukomuko Dapat Dana Pembangunan Irigasi Perpipaan
Dan pekerjaan itu dibutuhkan tukang harian. Pihaknya menyatakan, kalau irigasi itu tidak bisa berfungsi dalam waktu dekat, dikhawatirkan akan terjadi alih fungsi lahan tanaman pangan ke kelapa sawit karena sekarang sudah banyak yang menanam sawit.
"Saya tidak menyuruh dan melarang petani mengalih fungsikan lahan, cuma saya menyarankan kalau tidak mau menanam padi, petani bisa menanam jagung atau kacang, jangan menanam sawit karena yang rugi kita," jelasnya.