RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu membentuk tim khusus yang nantinya untuk membantu korban penembakan, yang dipicu konflik angraria di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Demikian ditegaskan Gubernur Bengkulu, H. Helmi Hasan, SE, Rabu 26 November 2025.
Menurut Helmi, tim khusus ini bertugas membantu para korban penembakan dalam insiden konflik agraria, yang terjadi di Kabupaten Bengkulu Selatan beberapa waktu lalu.
"Dimana akibat insiden tersebut, lima petani dilaporkan mengalami luka tembak dan saat ini masih harus menjalani perawatan medis yang intensif," ungkap Helmi.
BACA JUGA:Tegas, Komitmen Pemkab Bengkulu Utara Tuntaskan Konflik Agraria Batik Nau-Air Padang
BACA JUGA:Cek Fakta Penembakan Petani, Stafsus Ketua DPD RI Turun ke BS
Setidaknya, lanjut Helmi, ada lima poin tugas tim khusus yang dibentuk tersebut. Pertama, memberikan bantuan hukum kepada seluruh korban, yang ditangani advokat Pemprov Bengkulu.
"Kedua, memberikan pelayanan medis terbaik secara gratis, terutama untuk semua korban yang mengalami luka dalam peristiwa itu," kata Helmi.
Ketiga, sambung Helmi, menanggung kebutuhan harian keluarga korban selama masa pemulihan. Keempat memberikan beasiswa untuk anak-anak korban, terutama yang masih menempuh pendidikan tinggi.
"Tugas yang terakhir yakni melakukan bedah rumah, apabila rumah korban dinilai tidak layak huni," papar Helmi.
BACA JUGA:Konflik Agraria Warga Muara Santan-PT JOP, Dorong Win-Win Solution
Lebih lanjut Helmi menyampaikan, penanganan proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada Polda Bengkulu, dan pihaknya menghimbau agar seluruh pihak menunggu hasil penyidikan aparat kepolisian.
“Ini tidak bim salabim. Harus ada pendalaman, ada proses. Kita tunggu saja seperti apa prosesnya di kepolisian," demikian Helmi.
Sebagaimana diketahui, konflik agraria tersebut memanas ketika warga meminta penghentian aktivitas penggusuran, yang dilakukan PT. Agro Bengkulu Selatan (ABS) karena lahan yang disengketakan belum memiliki kejelasan status.