Dendam

Sabtu 22 Feb 2025 - 19:58 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

Kemarin, Tim yang didirikannya, Macan Alipen kalah satu poin pada rival terberat mereka yaitu Harimau Bencong. 

Sejak peluit pertama dibunyikan, timnya unggul dalam statistik penyerangan, hingga pada menit ke 10 paruh pertama, timnya berhasil mencetak satu poin, akselerasi salto akrobatik yang ia peragakan mampu membuat tim lawan kewalahan untuk membidiknya, Ia berlari cukup kencang selaksa seekor harimau yang sedang mengejar mangsanya, ia menerobos beberapa pemain lawan, hingga akhirnya ia berhasil masuk dan mencetak satu poin, sorak sorai suporter  menggema meneriakkan namanya, Marbinto. 

BACA JUGA:Di Balik Pintu Hotel Melati

BACA JUGA:Wajahmu Berbeda

komentator handal, Bung H. Fadhal berteriak gol dengan heroik seperti komentator sepak bola dunia di Channel  Bein Sport.

Pada detik-detik akhir paruh kedua, Ridahnan selaku pemimpin jalannya laga membuat keputusan yang sangat mengecewakan dan sangat kontroversial, ia tidak mengesahkan tembakan Marbinto pada salah satu pemain lawan, padahal sudah jelas-jelas lemparannya sudah mengenai pantat pemain tersebut, seorang gebber yang bertugas mengawasi di sektor lapangan bagian depan pun sudah mengangkat benderanya, sebagaai tanda bahwa tembakan Marbinto kena sasaran dan sah.

Namun Ridahnan selaku Wasit utama yang mempunyai otoritas penuh terhadap keputusan-keputusan dalam pertandingan tidak meniup peluitnya sebagai tanda justifikasi terhadap lasmen/gebber yang telah mengangkat benderanya.

Ia menganggap bahwa tembakan Marbinto sama sekali tidak mengenai badan si pemain itu.

BACA JUGA:Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah

BACA JUGA:Negeri Jenggala

Ridahnan dan beberapa pemain Macan Alipen lainnya memprotes keras keputusan wasit berkopyah putih dan yang sudah berkepala tiga tersebut, namun masih enggan mengubah keputusannya.

Kericuhan pun tidak bisa terelakkan, ribuan penonton, yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak semuanya berkerumun memadati lapangan.

Untungnya, beberapa oknum polisi yang memang ditugaskan berhasil melerai kericuhan tersebut, sehingga beberapa menit berselang, pertandingan kembali dilanjutkan. 

Al-hasil, pemain bernomor punggung 1 itu berhasil mencatatkan namanya dipapan skor dengan mencetak 2 angka sekaligus atau angka kembar, ia berhasil melakukan PP (Pulang Pergi) tanpa berhenti di bengko kene" dan bengko raja.

BACA JUGA:Di Balik Pintu Hotel Melati

BACA JUGA:Wajahmu Berbeda

Kategori :

Terkait

Sabtu 13 Dec 2025 - 18:07 WIB

Lukisan Merah

Sabtu 02 Aug 2025 - 19:16 WIB

Kunang-kunang di Matamu

Sabtu 02 Aug 2025 - 19:05 WIB

The Emerald Code

Sabtu 26 Jul 2025 - 19:56 WIB

Tuangan Teh Terakhir

Sabtu 26 Jul 2025 - 19:49 WIB

DOTI LAMAIKA