Secara medis, khitan dapat dilakukan kapan saja setelah bayi lahir, biasanya dalam beberapa minggu atau bulan pertama.
Namun, banyak orang tua yang memilih waktu khitan berdasarkan faktor tradisi atau kondisi kesehatan anak, yang bisa dilakukan mulai dari usia bayi hingga remaja.
Secara medis, tidak ada usia tertentu yang dianggap sebagai waktu yang paling optimal untuk melaksanakan prosedur khitan.
Jika tidak ada masalah medis atau indikasi tertentu, khitan dapat dilakukan kapan saja.
Kini, semakin banyak orang tua yang memilih untuk mengkhitan anak mereka sejak usia dini.
BACA JUGA:Kenali Manfaat Kesehatan Serta Kandungan Gizi dari Daging Bebek yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Selain Buah, Ternyata Daun Dari Alpukat Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Selain karena adanya indikasi medis, tujuan lainnya adalah untuk meminimalkan risiko infeksi saluran kemih.
Manfaat yang diperoleh dari khitan pada bayi hampir sama dengan khitan yang dilakukan pada anak usia sekolah.
Perbedaannya terletak pada penggunaan bius yang lebih sedikit.
Selain itu, pada usia bayi, mereka cenderung tidak banyak bergerak, sehingga proses penyembuhannya pun bisa lebih cepat.
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ini Manfaat Soda Kue Bagi Kesehatan Tubuh Kita
BACA JUGA:Minuman Bersoda Berlebihan, Ini Bahaya Bagi Kesehatan Yang Perlu Diwaspadai
Risiko khitan pada bayi, balita, maupun usia sekolah umumnya relatif serupa. (*)