"Kayaknya ada permainan. Karena waktu itu, saat kami tes dengan formasi yang dibuka dibidang kami, saya dan rekan merasa optimis bisa masuk. Ehh, tiba-tiba muncul peserta baru yang memiliki rekomendasi dari pejabat yang intinya menjelaskan yang bersangkutan bertugas di sini. Jadi dia bisa ikut tes di lowongan itu. Dan kok dia pula yang lulus," cerita salah satu honorer di lingkungan Pemda Bengkulu Utara, mencerita. Dia minta, RU tidak menulis identitasnya.
Belanja Pegawai di Pemda Secara Nasional
Anatomi APBD secara kumulatif tahun 2024, diketahui dalam kondisi defisit. Dari total pendapatan sebanyak 1.377.499,59 miliar, Belanja daerah pada tahun berjalan dipatok sebanyak 1.448.685,58 miliar.
BACA JUGA:Waspadai Data Siluman Non ASN
BACA JUGA:Peluang Lulus vs Akurasi Data Non ASN
Praktis, asumsi anggaran tersebut mengantarkan pada jurang defisit atau kekurangan anggaran yang ditampal lewat skenario pembiayaan netto daerah.
Fakta lainnya, fiskal rerata pemda di Indonesia masih sangat bergantung dengan transfer pusat. Asumsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) seluruh Indonesia angkanya Rp 411.430,90 miliar.
Dengan kumulasi belanja daerah sebesar 1.448.685,58 miliar, belanja pegawai sudah menyedot anggaran sebesar Rp 474.892,68 ,
Pos tertinggi kedua, sebagaimana hasil penelusuran RU, dimana gaji honorer ditempatkan pada pos ini, agaknya senada dengan asumsi anggaran yang terjadi.
BACA JUGA:Soal Pengangkatan, Non ASN Guru 2 Ribu Lebih, Begini Kata Ketua PGRI
BACA JUGA:Fix, Honorer Dihapus. Dear Non ASN, Amankan Data-Datamu!
Belanja Barang dan Jasa seluruh Indonesia yang menjadi pos dalam penggajian honorer atau non ASN, angkanya mencapai 414.891,35 miliar yang kini telah diserap lebih dari separuhnya yakni 236.069,15 miliar.