2. Cordyceps sinensis (Jamur Ulat)
Faktanya jamur ulat (Cordyceps sinensis) atau “yartsa gunbu”, merupakan jenis jamur unik yang menginfeksi ulat-ulat di alam, sebab salam dunia pengobatan China, jamur ini sangat berharga karena dapat memberikan pengobatan vertigo, penyakit ginjal, dan lemah syahwat.
BACA JUGA:Wajib Dicoba! Inilah Sederet Rekomendasi Menu Makanan Sehat ala Korea,Yakin Gak Tertarik?
BACA JUGA:Kurangi Makan Makanan Asin dari Sekarang Kalau Kamu Tidak Ingin Cepat Terlihat Tua!
Di tambah lagi ternyata jamur ulat tumbuh di sekitar dataran tinggi Tibet dan Himalaya, nanun sebelumnya, jamur ini digunakan masyarakat setempat untuk pengobatan tradisional dan cenderung terjangkau.
Apalagi, dengan seiring meningkatnya permintaan dan popularitasnya sebagai obat, jamur ini menjadi salah satu jamur termahal di dunia, bahkan melebihi jamur truffle putih.
3. Kaviar
Sebelumnya sekitar 300 tahun lalu, kaviar adalah kudapan dengan harga yang sangat murah, karena biasanya, kaviar disajikan sebagai pelengkap minuman di bar, yang secara tidak langsung juga meningkatkan penjualan dan popularitasnya.
Apalagi kaviar kerap dianggap sebagai makanan pendamping dari ikan setur (sturgeon) yang memiliki harga fantastis saat itu, bahkan, kaviar yang diekspor ke Eropa oleh Amerika hanya dihargai 1 USD per pon.
BACA JUGA:Inilah Sederet Daftar Makanan yang Perlu Banyak Dikonsumsi Sebelum Menikah
Akan tetapi, di awal tahun 1900-an, ikan setur menjadi langka akibat penangkapan ikan berlebihan dan imbas dari revolusi industri.
Pasalnya dengan seiring berkurangnya pasokan ikan setur, harga kaviar meroket, dimana hal inilah yang kemudian melatarbelakangi alasan kaviar ikan setur menjadi makanan eksklusif dan mewah.
Apalagi hingga saat ini, kaviar asli dan berkualitas tinggi memang memiliki harga fantastis karena persediaannya terbatas, metode panen dan pemrosesan yang rumit, dan peraturan ketat atas penangkapan ikan setur dan produksi kaviar.
Yang dimana untuk kaviar termahal di dunia dapat dibanderol dengan harga 500 USD (Rp7,8 juta) per sendok teh, bahkan naik turunnya harga kaviar juga bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor spesies ikan, kualitas telur, dan permintaan pasar.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Makanan Pedas Bisa Bikin Kurus?