Sebagai contoh, produk furnitur rotan Indonesia semakin diminati karena desain yang unik dan material yang ramah lingkungan.
Banyak konsumen di luar negeri kini beralih ke produk rotan sebagai alternatif dari furnitur berbahan plastik atau logam yang kurang ramah lingkungan.
Keberagaman desain, dari gaya minimalis hingga tradisional, memungkinkan produk rotan untuk memenuhi berbagai preferensi pasar global.
BACA JUGA:Strategi Pemasaran Kreatif: Cara UMKM Menarik Pelanggan di Tengah Persaingan
BACA JUGA:Peran Ekonomi Kreatif dalam Mendorong Inovasi dan Lapangan Kerja
Menurut data dari Kementerian Perdagangan, ekspor kerajinan rotan Indonesia pada tahun 2023 tercatat mengalami pertumbuhan signifikan, dengan negara tujuan ekspor utama meliputi negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika.
Hal ini menunjukkan bahwa kerajinan rotan Indonesia sudah mulai dikenal dan diterima secara luas di pasar internasional.
UKM sebagai Pemain Utama dalam Industri Kerajinan Rotan
Bagi banyak UKM di Indonesia, kerajinan rotan bukan hanya menjadi produk utama, tetapi juga merupakan sumber penghidupan.
UKM memiliki peran yang sangat penting dalam memproduksi dan memasarkan produk rotan, baik di tingkat lokal maupun internasional.
BACA JUGA:Industri Kreatif Indonesia Berhasil Menembus Pasar Internasional
BACA JUGA:Peran Gen Z dalam Ekonomi Kreatif dalam Berinovasi dan Melihat Peluang Bisnis Baru
Mereka mampu menghasilkan produk dengan kualitas tinggi dan desain inovatif, yang dapat bersaing di pasar global.
Namun, untuk memaksimalkan peluang ekspor, UKM perlu menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya adalah peningkatan kapasitas produksi dan pengembangan sumber daya manusia.
Pengrajin rotan yang terampil sangat diperlukan untuk menjaga kualitas produk.