BACA JUGA:Lagi Ngetren Di Kalangan Gen Z ! Kenali, Apa Yang Dimaksud Dengan Istilah Jam Koma
Kurangnya keterampilan ini bisa membuat mereka kesulitan dalam mempertahankan posisi atau beradaptasi dengan dinamika perusahaan.
9. Fleksibilitas yang Berlebihan
Beberapa perusahaan melihat pekerja yang terlalu sering meminta kebebasan untuk bekerja dari rumah atau memilih jam kerja fleksibel sebagai tanda kurangnya komitmen.
Meskipun fleksibilitas adalah salah satu daya tarik bagi banyak pekerja Gen Z, beberapa perusahaan masih menganggapnya sebagai kelemahan dalam budaya kerja yang lebih terstruktur.
BACA JUGA:Mengenal 'Jam Koma' : Fenomena Viral yang Melanda Kalangan Gen Z Serta Penyebab dan Ciri-Cirinya
BACA JUGA:Fenomena Doom Spending Bisa Bikin Gen Z dan Millennial Jadi Miskin?
10. Krisis Ekonomi dan PHK Massal
Kondisi ekonomi global yang tidak stabil, termasuk dampak dari pandemi COVID-19, telah menyebabkan banyak perusahaan melakukan PHK massal.
Dalam situasi ini, perusahaan cenderung lebih memilih untuk mengurangi biaya dengan memangkas pekerja yang dianggap kurang krusial, dan seringkali karyawan muda dengan pengalaman terbatas, seperti Gen Z, menjadi yang pertama terdampak.
Meskipun banyak alasan mengapa Gen Z sering kali terkena layoff, penting untuk diingat bahwa generasi ini juga memiliki potensi besar dalam dunia kerja.
BACA JUGA:Inilah 7 Tren Gaya Hidup Sehat yang Sedang Viral di Kalangan Gen Z
BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Gen Z Lebih Suka Bekerja Remote daripada di Kantor
Untuk mengatasi tantangan ini, Gen Z perlu terus mengembangkan keterampilan, beradaptasi dengan budaya perusahaan, dan mencari peluang yang lebih stabil di industri yang berkembang pesat.
Sementara itu, perusahaan juga perlu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung pengembangan karier bagi semua karyawan, terlepas dari usia atau pengalaman mereka. (*)