Wanita yang Nglungsungi Seperti Ular

Sabtu 26 Oct 2024 - 19:39 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

BACA JUGA:Love or Ghosting

BACA JUGA:ULAR BERWUJUD MANUSIA

Dua tahun setelah mereka terpisah jarak. Komunikasi semakin renggang. Kebutuhan ekonomi membuat mereka tak merasakan lagi romantisme dan kerinduan layaknya sepasang kekasih.

Harjo sebagai lelaki normal, yang tentu secara biologis setiap tiga hari spermanya penuh, membutuhkan sosok perempuan untuk memenuhi kebutuhan. Singkat cerita, Harjo menikah secara siri dengan seorang wanita lain. Kabar itu pun terdengar Marni. 

Harapan yang mereka cita-citakan harus kandas oleh keadaan. Kini sudah tak ada lagi nama Harjo di daftar rencana masa depan Marni. 

"Tega sekali kamu mas! aku di sini kerja keras cari uang untuk tabungan masa depan kita, agar bisa hidup layak, punya rumah bagus, hidup tenang di desa, tapi kenapa kamu menikah lagi?" dengan nada meninggi, Marni marah pada suaminya via telepon. 

BACA JUGA:JODOHMU ADALAH SIAPA DIRIMU

BACA JUGA:DEBAT ORANG-ORANG BISU

"Maaf dik, aku sudah tidak kuat hidup tanpa perempuan, bukan harta yang aku cari, aku butuh kasih sayang, buat apa banyak uang kalau harus dipisahkan keadaan, bukankah lebih enak selalu bersama meski hanya bisa makan nasi dan garam saja" bantah Harjo. 

"Oke kalau itu pilihanmu mas, aku tidak mau dipoligami, aku mau cerai! Dan aku minta hak asuh anak kita!" Marni sudah tidak bisa membuat Harjo meninggalkan wanita pilihannya, keduanya sudah tidak satu tujuan. Konsep rumah tangga yang Harjo utarakan sangat bertentangan dengan tujuan dan harapan Marni. 

Kepulangan Marni saat lebaran kali ini, tanpa suaminya. Sekaligus ia mengurus perceraian dan meminta hak asuh anaknya, dengan alasan Harjo tak mampu menafkahi istri dan anaknya.

Hak asuh pun dimenangkan Marni dan mereka berdua resmi cerai. Berakhirlah kisah cinta antara Suharjo dan Sumarni. 

BACA JUGA:POHON JAMBU WARISAN SI MBAH

BACA JUGA:Bukan Dia, Romeomu

Hari demi hari berlalu, Marni tetap teguh dengan ambisinya membangun harapan di desa. Pelan tapi pasti, uang tabungannya semakin banyak.

Ia gunakan untuk beli tanah, membangun rumah. Juga memperbaiki rumah orang tuanya di desa. Sementara rumah mewah yang ia bangun, ditempati anaknya. Sampai kontraknya habis sebagai TKW. 

Kategori :

Terkait

Sabtu 26 Oct 2024 - 19:39 WIB

Wanita yang Nglungsungi Seperti Ular

Minggu 15 Sep 2024 - 19:31 WIB

DI NEGERI PARA PESOLEK

Sabtu 14 Sep 2024 - 21:06 WIB

Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati