Cerpen Fileski Walidha Tanjung
Namanya Sumarni, janda kaya yang ada di dusun ini. Rumah yang dia tempati termasuk yang megah di antara rumah-rumah lainnya di sepanjang jalan ini.
Bedanya rumah milik Sumarni punya halaman paling luas. Di halaman itu ada sebuah pohon besar, yang dibawahnya ada sebuah batu nisan, yang konon katanya itu punden yang dikeramatkan di dusun ini. Walaupun bukan satu satunya rumah mewah yang ada di sini.
Masih ada rumah-rumah mewah lainnya, di jalan dusun yang lainnya, biasanya ada dua sampai tiga rumah mewah di setiap jalan di dusun ini. Semuanya sama, dibangun dari uang luar negeri, alias hasil kerja sebagai TKW.
Sudah jadi kultur masyarakat sini, para gadis di sini, ketika lulus SMK, kalau tidak nikah sama lelaki kaya, ya langsung ambil karir sebagai TKW.
BACA JUGA:DI NEGERI PARA PESOLEK
BACA JUGA:Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati
Masyarakat desa yang dulunya identik dengan hidup sederhana, ayem tentrem tidak neko-neko, sudah tidak berlaku hari ini.
Di desa hawanya sering panas, bukan karena akibat polusi seperti di kota, tapi panas karena ketika melihat tetangga beli kulkas baru, atau TV layar lebar, motor keluaran terbaru, atau mobil baru.
Pengaruh media sosial seperti tiktok atau status WA memang luar biasa, itu yang membuat suasana Desa jadi semakin panas.
Kita bisa saling intip kabar terbaru dari tetangga, intip gaya hidup layaknya selebriti ibu kota, padahal hidupnya di desa.
BACA JUGA:PEREMPUAN YANG MENJUAL DIRINYA PADA JARAK
BACA JUGA:Anak Sekolah Dasar yang Mati Tak Berdasar
Mode pakaian seperti Syahrini misalnya, sangat laris diminati masyarakat sini, setiap apapun yang dipakai Syahrini, mulai dari gelang, tas, hingga desain baju, akan diburu.
Meskipun barang KW sembilan, yang penting bisa bergaya seperti Syahrini, dan bisa posting status yang bisa bikin panas tetangga.
Kembali kita bahas Sumarni, kini ia berusia 55 tahun. Usia yang sudah tidak lagi muda. Namun gayanya masih seperti wanita usia 25.