Lokasi Kedaton yang berada di tepi Sungai Mahakam menambah pesona tempat ini. Meskipun bangunan baru membelakangi sungai, keberadaan Sungai Mahakam tetap menjadi elemen penting dalam sejarah Kesultanan Kutai.
BACA JUGA:Ide Bung Karno pada Karya Arsitektur Bangunan Bersejarah Indonesia
BACA JUGA:Gedung Joang 45, Saksi Bisu Aksi Pemuda Pejuang Kemerdekaan
Sungai ini bukan hanya sebagai sarana transportasi dan perdagangan, melainkan simbol kekuatan dan kelangsungan hidup kerajaan selama berabad-abad. Keindahan alam di sekitar Kedaton menjadikannya tempat yang cocok untuk acara-acara resmi Kesultanan serta destinasi wisata budaya yang menarik.
Setiap sudut Kedaton memancarkan kemegahan masa lalu dan menawarkan pengalaman yang berharga bagi siapa saja yang ingin menyelami sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara.
Selain bertujuan untuk memperindah bangunan, revitalisasi Kedaton Kutai Kartanegara juga dilakukan untuk menjaga dan melestarikan tradisi serta warisan budaya Kesultanan Kutai.
Dalam berbagai kesempatan, Kedaton ini masih digunakan untuk acara-acara resmi kerajaan, termasuk pelantikan sultan dan perayaan adat lainnya.
BACA JUGA:Bukit Menumbing Saksi Sejarah Perjuangan Bangsa
BACA JUGA:Rumah Pengasingan Soekarno dan Penciptaan Pancasila
Kehadiran Kedaton juga memberikan pengaruh besar terhadap pelestarian identitas budaya lokal, sekaligus menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Tenggarong dan Kalimantan Timur.
Itu juga menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kalimantan ke panggung nasional dan internasional. Kedaton Kutai Kartanegara bukan hanya istana megah, melainkan cerminan dari kejayaan sejarah Kesultanan Kutai yang terus hidup hingga hari ini.
Dengan desain arsitektur klasik, interior yang sarat akan sejarah, serta lokasinya yang strategis di tepi Sungai Mahakam, Kedaton ini menjadi salah satu keraton di luar Pulau Jawa yang patut dikunjungi.
Tidak itu saja, Kedaton Kutai Kartanegara adalah bukti bahwa kekayaan sejarah dan budaya Nusantara tersebar luas, bahkan hingga ke pelosok Kalimantan.
Sumber : Indonesia.go.id