Jejak Sejarah Kerajaan Batak Kuno di Kota Balige

Suku Batak di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara. -Shutterstock-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menelusuri dan mengungkap sejarah asal mula Batak, perlu merunut bagaimana jejak peradabannya dimulai.
Sekira 3.000 tahun lalu, peradaban Batak dimulai melalui proses perjalanan sejarah yang panjang sebagai ras suku Proto Melayu (Melayu Tua).
Suku ini terkenal mempunyai adat istiadat, tradisi, filosofi hidup dan kepercayaan yang tinggi.
Sepanjang sejarah Suku Batak Kuno (Toba Tua) di Sumatera, pernah terdapat tiga dinasti kerajaan yang menyatukan berbagai kelompok suku yang mempunyai keterkaitan dengan beberapa suku dari India Selatan, pedalaman Myanmar (Burma) – Thailand dan Tibet, yang sebelumnya telah mendiami kepulauan dan Pulau Sumatera sejak abad sebelum masehi (+ 1.500 SM).
BACA JUGA:Kisah Mistis 'Tari Reog' : Benarkah Tarian Ini Dibawa Oleh Arwah? Simak Penjelasan Berikut!
BACA JUGA:Mengulik Kisah Parakang, Siluman Penghisap Darah yang Dipercaya Masyarakat Sulawesi
Pemimpin di antara pemimpin (Primus Interpares) suku membentuk dinasti yang menaungi kelompok klan, kerajaan-kerajaan suku di Tanah Batak (sampai dengan Aceh) dan selanjutnya Raja-raja Marga-marga dan Wilayah Huta.
Ketiga dinasti itu yakni pertama dinasti Sori Mangaraja yang dipimpin oleh raja turun temurun dengan gelar Sori Mangaraja yang merupakan adapatasi bahasa dari gelar Sri Maharaja.
Dinasti ini berdiri hampir kurang 300-500 tahun sejak abad ke-7 hingga abad ke-12 M.
Pusat pemerintahan dan ibu kotanya terletak di Lobu Tua, Barus dan Pansur yang dijadikan kota pelabuhan dan pusat perdagangan.
BACA JUGA:5 Mitos Suku Bugis yang Masih Dipercaya Sampai Sekarang!
BACA JUGA:Kuda Lumping: Seni Tradisional yang Penuh Makna dan Misteri
Akhir masa dinasti ini terjadi akibat serangan oleh kerajaan Chola yang berasal dari India dengan kerajaan Sriwijaya termasuk daerah kekuasaannya.
Dinasti kedua yakni dinasti Hatorusan. Dinasti ini berusaha membangun kembali tatanan kota, tradisi dan kejayaan dinasti Sori Mangaraja.