Banner Dempo - kenedi

Sinyal Poros Politik Baru di Pusat : Golkar-PDIP?

Sinyal Poros Politik Baru di Pusat : Golkar-PDIP? -instagram @adian_napitupulu-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Peta perpolitikan di tingkat pusat, kian saja dinamis. Setelah sebelumnya, terlibat dalam tensi seteru politik. 

Terbaru, sinyal kemunculan poros politik baru, justru kembali lahir dengan "kawinnya" Golkar dan PDIP pada Pilkada Banten. 

Dinamisnya politik pada transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Prabowo, ditandai dengan Golkar yang menarik dukungan politiknya di daerah yang pernah dipimpin Rano Karno itu. 

Partai yang tengah dipiloti, Bahlil Lahadalia, salah satu orang dekat Jokowi ini, menarik dukungannya terhadap Andra Soni-Dimyati. 

BACA JUGA:Manuver Tipis Golkar di Pilkada Banten, Terkait Jatah Menteri?

BACA JUGA:Jelang Pendaftaran, ROMER Terima B1-KWK Golkar

Golkar kembali mengusung kadernya sendiri yakni Airin Rachmi Diany sebagai calon gubernur yang bakal berpasangan Ade Sumardi, seorang PDIP sebagai calon wakil gubernur. 

Koalisi Golkar-PDIP di Banten ini, ditandai dengan kemunculan Airin yang mengenakan jas kuning bersama dengan Ade Sumardi yang mengenakan kemeja PDIP. 

Ketum Golkar, Bahlil Lahadiala, kepada awak media di kantornya, menegasi bahwa Airin merupakan anak kandung Golkar. Mantan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) yang juga ipar dari politisi kawakan dari Golkar, Ratu Atut Chosiyah ini, memang merupakan politisi yang lahir dari lingkungan Golkar. 

"Rasanya tidak pantas bagi Golkar, untuk tidak mengusung Airin selaku kader untuk maju ke Pilkada Banten. Dia adalah anak kandung Golkar," ujar Bahlil kepada media yang hadir. 

BACA JUGA:Hasil Pleno Golkar : 3 Nama Diusulkan jadi Wakil Ketua 1 DPRD Bengkulu Utara

BACA JUGA:Ketum Golkar Mundur, Tak Ganggu Pilkada

Langkah catur yang dimotori Golkar-PDIP ini, dipastikan memiliki latar historikal politis yang sangat dinamis beberapa pekan di ini di tingkat pusat. 

Konstelasi mulai kentara, puncaknya usai perhelatan politik yang melibatkan pemerintah dan legislatif, ketika akan meloloskan RUU Pilkada untuk menjadi undang-undang yang akhirnya urung. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan